Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Baswedan yang Cerdik Mencuri Panggung Istana Jokowi

10 Februari 2021   08:22 Diperbarui: 10 Februari 2021   09:21 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Achmad Riza Patria, dalam konferensi pers penerapan kembali masa PSBB pada Rabu (9/9/2020).(Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta)

Bukan Anies Baswedan namanya kalau tidak cerdik mengolah momentum dan memanfaatkan situasi. Lewat sejumlah kontroversi serta pro dan kontra yang dibuatnya selama ini, ia membiarkan dirinya sebagai "news maker". Dengan demikian ia menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan serta diperhatikan oleh publik dan media setanah air.

Begitu pun cara Anies memetik keuntungan sebagai pejabat paling populer nomor dua di negeri ini setelah Presiden Jokowi. Modal yang sangat berharga bagi misi dan ambisi politiknya ke depan.

Maka tak heran jika pada puncak peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2021 kemarin Anies kembali memainkan triknya. Tak tanggung-tanggung ia mengambil panggung Istana Kepresidenan.

Di hadapan Presiden Jokowi dan disaksikan oleh banyak pejabat negara serta duta besar, Anies nekat bermanuver memamerkan Jakarta yang telah keluar dari kutukan kota termacet di dunia.

Mengapa dikatakan nekat? Sebab acara tersebut merupakan peringatan yang tak ada kaitannya dengan masalah transportasi. Bukan pula rapat pemaparan hasil kinerja gubernur. Oleh karena itu, selain terlalu percaya diri, Anies boleh dikatakan nekat.

Akan tetapi kenekatan Anies Baswedan bukan tanpa maksud. Bukan pula aksi yang spontan. Gubernur ibukota ini pasti sudah merencanakannya. Ia sudah menghitung apa yang akan bisa dipetik olehnya dengan memamerkan prestasi Jakarta di Istana Presiden dan dalam acara nasional. Di sinilah kecerdikan Anies Baswedan bekerja.

Momentum Publikasi

Apa yang dilakukan Anies Baswedan saat memamerkan Jakarta yang telah keluar dari kutukan 10 kota termacet di dunia bukan hanya mencuri panggung Istana. Ia tak sekadar memanfaatkan situasi dan acara. Tapi lebih dari itu. Anies menciptakan momentum untuk mempublikasikan diri secara lebih luas.

Bagi Anies, hadir pada peringatan Hari Pers Nasional di Istana Kepresidenan merupakan kesempatan untuk menjadikan dirinya sekali lagi sebagai "news maker". Anies tahu bahwa acara tersebut pasti akan menjadi sorotan dan apapun yang muncul di dalamnya akan diberitakan secara luas.

Anies juga lebih dari sekadar paham betapa strategisnya panggung Istana karena bukan hanya presiden dan pejabat negara yang hadir, tapi juga ada perwakilan dan negara-negara lain.

Semua kondisi tersebut oleh Anies Baswedan diolah sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menempatkannya dalam halaman berita nasional dan dibicarakan banyak orang. Anies menciptakan momentum dari kehadirannya pada peringatan Hari Pers Nasional di Istana.

Boleh saja sebagian pihak menganggap Anies kurang sopan karena memanfaatkan acara Istana Presiden untuk memamerkan masalah di luar urusan hari pers. Tidak jadi soal baginya dianggap sedang cari perhatian. Anies membiarkan kontroversi terjadi karena ia lebih peduli pada efek publikasi yang didapatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun