Ambil contoh, untuk setiap kali gowes setiap orang dalam rombongan 10 pegowes masing-masing mengeluarkan Rp300.000. Maka jika dalam sebulan seseorang ingin gowes setiap akhir pekan, ia harus mengalokasikan paling tidak 4xRp300.000.
Uang sebanyak Rp1.200.000 mungkin kecil bagi kaum berada yang mampu membeli sepeda senilai puluhan juta rupiah. Akan tetapi di tengah pandemi dan resesi setiap orang perlu semakin cermat dalam memperlakukan uang mereka.
Hal yang tak kalah penting dan perlu ditekankan ialah jangan sampai jasa pengawalan dan pengamanan tersebut justru membuat para pegowes berlaku sebagai raja kecil di jalanan.
Jangan sampai muncul pemikiran bahwa karena sudah membayar para "bodyguard", maka para pegowes merasa berhak untuk mendapat hak istimewa atas jalan dan fasilitas umum lainnya.
Jangan sampai para pegowes menjadi arogan seperti sejumlah penunggang motor gede yang sering merasa gede kepala.Â
Jadi, tetaplah bersepeda dengan nyaman, aman, dan menawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H