Tujuh bulan sudah kita hidup dalam cekaman Covid-19. Pandemi ini seperti badai yang memporak-porandakan berbagai segi kehidupan secara serempak dan luas tanpa kita tahu kapan akan berakhir.
Korona segera membuat putaran roda ekonomi berhenti hingga nyaris lumpuh. Pasar-pasar tutup, mesin-mesin pabrik mati, tempat-tempat usaha gulung tikar, dan ribuan orang kehilangan pendapatan. Obyek-obyek wisata tenggelam dalam sepi dan jalanan kehilangan karibnya bernama kemacetan.
Sementara jatuhnya korban yang tidak sedikit menimbulkan duka dan kesedihan, pandemi Covid-19 juga mengubah tatanan kehidupan sosial. Tiba-tiba hidup kita dipenuhi aturan dan protokol yang harus dipatuhi dan tak bisa ditawar.Â
Penerapan social distancing membuat kita menjauh dari pusat kesenangan. Kegiatan-kegiatan yang sebelumnya rutin dijalankan mendadak jadi terlarang. Berjabat tangan menjadi sesuatu yang berbahaya dan beribadah secara berjamaah dihindari.
Meskipun demikian, kalau dipikirkan secara mendalam pandemi Covid-19 bukan tanpa hikmah kebaikan. Memang ada banyak kepedihan dan kehilangan yang sulit digantikan. Akan tetapi Korona juga telah membuka jalan bagi bergulirnya arus perubahan ke arah yang lebih baik.
Pencerahan terjadi di banyak sisi kehidupan semenjak pandemi melanda. Kesadaran-kesadaran baru berkecambah di tengah masyarakat Indonesia yang selama ini terkesan kurang bergairah untuk melakukan perubahan.
Kebangkitan Inovasi
Pandemi telah memicu kebangkitan-kebangkitan. Salah satunya dalam hal inovasi dan kecerdasan menemukan solusi.
Tekanan pandemi ternyata mampu dijawab oleh para anak bangsa dengan mengembangkan riset kualitas tinggi. Pada 20 Mei 2020 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Presiden Jokowi memperkenalkan 55 produk hasil riset dan inovasi karya anak negeri.
Ambil contoh ventilator hasil kolaborasi BPPT dengan beberapa perusahaan swasta. Ventilator-ventilator lainnya juga berhasil dibuat oleh sekelompok mahasiswa dan periset muda dari berbagai perguruan tinggi. Ada pula RT-PCR test kit dari PT Bio Farma serta peralatan rapid test buatan sejumlah perguruan tinggi dan perusahaan teknologi di Indonesia.
Menyusul kemudian vaksin merah putih yang sedang terus dikembangkan. Lalu ada Genose, teknologi buatan UGM yang mampu mendeteksi Covid-19 kurang dari 2 menit.
Semua itu patut disyukuri dan wajib untuk dilanjutkan. Capaian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan yang dimiliki oleh anak bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. Pandemi membuat kita yang sebelumnya sering terpukau melihat ke luar menjadi menoleh ke dalam dan menyadari betapa kita sesungguhnya bangsa yang hebat.