Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perlukah "Mengharamkan" Masker Scuba?

18 September 2020   08:59 Diperbarui: 18 September 2020   17:40 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scuba seharga Rp5000 (dok. pri).

Sempat saya menanyakan tanggapannya jika scuba akhirnya benar-benar dilarang. Mudah ditebak, ia merasa keberatan. Baginya scuba dan masker kain tidak berbeda. "Yang penting kan nutup mulut dan hidung", jawab sang penjual yang juga menggunakan scuba hitam.

Ia pun membeberkan kalau para pembeli yang datang kepadanya cenderung lebih meminati scuba. Ia menduga karena scuba lebih trendi dan enak dipakai. "(Dengan masker kain) Harganya juga cuma beda seribu", tambahnya.

Sejauh ini belum ada larangan resmi penggunaan scuba dan buff sebagai pengganti masker. Meski untuk memacu penanganan pandemi langkah ketat bisa dilakukan, tapi melarang produksi, penjualan, dan penggunaan scuba di tengah masyarakat secara luas akan sulit dilakukan. Rasanya  tidak mungkin "mengharamkan" scuba.  

Scuba sudah ada sejak lama sehingga pelarangannya secara luas akan menjadi sesuatu yang sangat radikal dan berpotensi menimbulkan resistensi masyarakat. Di tengah kondisi kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker yang belum mantap, adanya aturan  baru tentang masker justru bisa memperbesar ketidakpercayaan masyarakat.

Alih-alih menerima secara obyektif temuan soal penggunaan scuba, masyarakat justru akan meresponnya secara subyektif. Misalnya, larangan scuba dinilai sebagai permainan dagang yang disponsori oleh produsen masker medis dan masker kain. Anggapan semacam itu akan membuat masyarakat semakin malas menggunakan masker.

Walau demikian bukan berarti tidak perlu mengarahkan masyarakat untuk mengganti scuba-nya dengan masker yang lebih baik. Demi keselamatan dan untuk menekan penyebaran serta penularan Covid-19 agar tidak semakin luas, masyarakat harus tetap digedor kesadarannya untuk memilih dan menggunakan masker yang tepat.

Scuba seharga Rp5000 (dok. pri).
Scuba seharga Rp5000 (dok. pri).
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menyikapi dinamika tentang scuba.

Pertama, menggencarkan sosialisasi secara terus menerus tentang penggunaan masker dengan muatan yang lebih komprehensif tentang jenis-jenis masker, rekomendasi masker, dan cara menggunakan masker yang tepat. 

Di sini scuba harus disampaikan sebagai produk yang tidak direkomendasikan untuk digunakan. Dasar ilmiahnya perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Kedua, meski pelarangan scuba secara luas sulit dilakukan, tapi secara terbatas mendorong orang untuk menghindari penggunaan scuba sangat mungkin dilakukan. Misalnya, dimulai dari instansi pemerintah dan perangkat penegak hukum. Para pejabat, pegawai pelayanan publik, dan aparat tidak boleh lagi menggunakan scuba.

Secara tidak langsung hal tersebut akan menjadi kampanye persuasif yang baik kepada masyarakat. Mustahil melarang masyarakat luas untuk menggunakan scuba jika aparat dan pejabat publik saja "mengendorse" tren penggunaan scuba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun