Ingin hati saya menghampiri untuk menegurnya agar mengenakan masker, tapi akhirnya saya memilih meminjam tangan petugas.
Sayangnya papan berisi nama dan nomor telepon petugas yang biasa dipajang di dinding kereta telah dicabut. Sementara penumpang nomor 5 itu masih tak sadar untuk menggunakan maskernya. Saya pun bergegas berjalan menuju belakang. Di sana saya temukan seorang petugas sedang duduk.
Merasa suara saya akan kurang terdengar dari balik masker dan face shield, saya tuliskan kata-kata "penumpang kursi 5 tanpa masker bersin-bersin, mohon ditegur" pada layar smartphone. Tulisan itu saya sodorkan ke petugas dan ia pun membacanya. Sambil mengangguk sang petugas lalu berjalan memanggil petugas lainnya.
Berselang dua menit, datang seorang petugas menghampiri penumpang nomor 5 itu. "Maaf mas, tolong maskernya dipakai". Begitu kata-katanya.
Dari tempat saya duduk, saya lihat penumpang nomor 5 itu akhirnya kembali mengenakan maskernya. Walau demikian saya tetap menyesalkan longgarnya pengawasan protokol kesehatan selama kereta melaju.
Selain soal papan nama dan nomor telepon petugas yang tidak selalu terpasang, juga terkait pemeriksaan oleh petugas kepada penumpang setelah berada di dalam kereta. Sangat jarang saya lihat petugas berkeliling melakukan pemeriksaan.
Mestinya petugas semakin intensif melakukan pengawasan untuk memastikan setiap penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan. Adanya CCTV di kereta eksekutif perlu dimaksimalkan agar pelanggaran yang terjadi bisa cepat diketahui.
Leluasanya penumpang melepas masker dan bersin berulang kali tanpa ditegur petugas seperti yang saya jumpai adalah buah dari longgarnya pengawasan protokol kesehatan di dalam kereta.
Jangan sampai ada anggapan bahwa sedikitnya penumpang kereta membuat petugas KAI merasa tidak perlu melakukan patroli. Menyerahkan masalah kepatuhan dan kedisplinan pada masing-masing individu sudah terbukti tidak efektif. Oleh karena itu, KAI mestinya lebih peka terhadap kepatuhan penumpang selama perjalanan.
Bukan itu saja pelanggaran protokol kesehatan yang saya jumpai dalam perjalanan kereta kali ini. Ketika kereta singgah di Stasiun Kroya saya juga dikejutkan oleh seorang porter yang bisa lolos mengantarkan penumpang sampai ke dalam kereta meski ia tak menggunakan masker.