Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Islam dalam Sebotol Sirup

6 Mei 2020   14:04 Diperbarui: 6 Mei 2020   14:09 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potongan adegan dalam iklan sirup versi Ramadan (diambil dari youtube)
Potongan adegan dalam iklan sirup versi Ramadan (diambil dari youtube)

Semua aspek dalam iklan sirup, mulai dari cerita, efek sinema, adegan, hingga dialog diolah dan divisualisasikan sedemikan rupa untuk mencitrakan agama dengan menekankan ibadah atau amalan tertentu. Dalam hal ini puasa Ramadan.

Kalau diperhatikan dengan seksama iklan sirup hampir selalu memuat empat ciri. Pertama, latar cerita yang lucu atau menghibur. Ini agar mudah melekat di ingatan banyak orang sehingga akhirnya orang tertarik untuk membeli sirup. Cerita yang lucu juga disengaja untuk meringkas pesan islami yang hendak disampaikan agar lebih mudah diterima, khususnya oleh anak-anak.

Kedua, selain cerita yang menghibur dan lucu, iklan sirup juga sering ditampilkan dalam kisahnya yang dramatik dan mengundang empati. Salah satu tujuannya ialah agar selama berpuasa kita mempertebal rasa kemanusiaan. Agar kita tak lupa untuk memperkuat kepedulian sosial dengan bersedekah dan berbagi kepada yang membutuhkan.


Ketiga, iklan sirup sering menonjolkan suasana kehangatan keluarga atau potret persahabatan yang kental. Ini sangat mewakili karakter masyarakat Indonesia yang pada umumnya suka berkumpul dan bergaul.

Suasana keluarga dan persahabatan biasanya diasosiasikan dengan keceriaan buka puasa bersama sambil menikmati minuman sirup yang segar. Apalagi jika ditempeli dengan pesan "berbuka dengan yang manis".

Keempat, kesan islami dalam iklan sirup juga ditonjolkan lewat bentuk ibadah lainnya. MIsalnya salat maghrib dan tarawih berjamaah serta berdoa memohon ampunan. Dengan kata lain, iklan sirup saat Ramadan seolah-olah dicitrakan sebagai media dakwah dengan pendekatan hiburan. 

Masalahnya, kesan islami yang dicitrakan oleh iklan sirup seringkali tidak konsisten. Ambil contoh, penggambaran buka puasa bersama secara beramai-ramai di mana orang-orang  berpakaian mewah, memakai perhiasan menonjol, dan berhiaskan make-up tebal.

Visualisasi semacam itu lebih menyerupai pesta. Pakaian-pakaian mewah dan segala aksesoris yang ditampilkan memantulkan budaya konsumtif. Dengan demikian justru bertolak belakang dengan ajaran agama tentang kesederhanaan. Salah satu tujuan berpuasa ialah mendorong kita untuk lebih sederhana dan tidak makan serta minum secara berlebihan.

Gambaran suasana pesta dalam iklam sirup (diambil dari youtube).
Gambaran suasana pesta dalam iklam sirup (diambil dari youtube).

Oleh karena itu, citra agama dalam sebotol sirup menjadi keruh. Pada satu sisi amalan Islam versi iklan sirup bisa lebih mudah dipahami lewat cerita dan visualisasi yang menarik. Namun, di sisi lain pesan-pesan islami versi iklan sirup sering tidak selaras dengan makna ajaran Islam yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun