Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semakin Banyak "Local Lockdown" di Yogyakarta, Ojek Daring Bingung Antar Makanan

21 April 2020   11:20 Diperbarui: 21 April 2020   11:34 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagi tadi saya sedikit nakal, berjalan merunduk melewati portal ini (dok. pri).

Penerapan "local lockdown" yang semakin banyak dijumpai di sejumlah kampung di DIY seperti ini bukan tanpa konsekuensi. Tujuan baiknya bisa dirasakan, tapi  juga punya "efek samping".

Warga setempat yang hafal dengan akses keluar masuk tempat tinggalnya tidak akan terlalu kesulitan. Hanya perlu sedikit pembiasaan untuk bisa menyesuaikannya.

Namun, sepertinya lain cerita dengan ojek daring. Dua kali sudah saya menjumpai ojek daring yang terkendala "local lockdown" manakala harus menjemput dan mengantar pesanan makanan. Suatu kali saya menelepon seorang pengemudi ojek daring yang sedang mengantar makanan ke alamat saya.

Saya amati di peta pada aplikasi ia berputar-putar untuk waktu yang agak lama. Padahal lokasinya sudah dekat. Ia tidak melalui jalan raya dan memilih melalui gang-gang perumahan. Mungkin niat semula untuk memangkas jarak dan waktu.

Ojek daring di kala wabah Corona (dok. pri).
Ojek daring di kala wabah Corona (dok. pri).
Akan tetapi karena ada penerapan "local lockdown" ia pun terhalang karena banyak akses jalan yang ditutup. Saya lalu meneleponnya untuk memastikan hal itu. "Ini mas, maaf pada ditutup", begitu jawabnya.

Kepadanya saya beri petunjuk akses lain yang kemungkinan masih dibuka. Tak berapa lama sang pengemudi  tiba di alamat saya. Ia sempat berkata kalau dirinya habis "disemprot" saat melewati akses masuk yang dijaga warga.

Lain hari saya alami lagi kejadian yang mirip. Kali ini bukan saat mengantar makanan, tapi ketika sang pengemudi hendak menuju tempat di mana saya memesan makanan. Rupanya jalan terdekat ke lokasi tempat makan ditutup sehingga ia harus berkendara lurus ke utara lebih dulu sebelum kemudian memutar dan mengambil jalan ke arah timur.

Ya, apa mau dikata. Kondisi sekarang memang sedang tidak biasa. Semua orang dituntut untuk memahami keterbatasan dan menerima segala pengetatan. Mungkin tidak ada yang paling dirugikan kecuali semua ikut merasakan dan menanggung. 

Demi kebaikan bersama, sekarang kita harus hidup dengan menjalankan sejumlah laku prihatin. Sembari berdoa dan tetap bergotong royong melawan Corona agar secepatnya bangsa kita sehat seperti sedia kala.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun