Akan tetapi ternyata rasanya sama-samar.  Tidak ada intensitas rasa yang menonjol. Saat menenggaknya terasa tekstur yang kasar. Sekilas seperti bubur kacang ijo yang dihaluskan dan diencerkan. Mungkin "Ngedrink!!" varian Kacang Ijo akan lebih bisa  dinikmati sebagai minuman dingin atau menggunakan es batu.
Sampah Plastik
Sayangnya "Ngedrink!!" kurang ramah lingkungan. Masalahnya ada pada pilihan kemasan yang digunakan. Entah apa pertimbangan utama Gibran dan Kaesang menyajikan minuman instan dalam bungkus berlapis-lapis.
Barangkali mereka ingin memberikan kesan istimewa pada produk minuman instan yang berbeda dengan minuman instan pada umumnya. Mungkin juga untuk memudahkan pembeli yang ingin menjadikan minuman ini sebagai bekal perjalanan sehingga cukup menambahkan air panas maka "Ngedrink!!" segera bisa dinikmati.
Aspek minus lainnya adalah penggunaan tutup plastik berbahan "polystyrene" (PS) yang sulit didaur ulang dan tidak cocok digunakan sebagai kemasan makanan atau minuman panas.
Kemasan berbahan PS seperti ini memang tidak asing lagi. Akan tetapi mengingat "Ngedrink!!" merupakan minuman yang diseduh langsung dengan air panas, maka kontak antara bahan PS dengan air panas perlu dihindari karena berisiko bagi kesehatan.
Oleh karena itu, jika hendak menyeduh dan meminum "Ngedrink!!" sebaiknya tidak menggunakan penutup untuk mengurangi potensi bercampurnya bahan polystyrene dengan minuman. Pengaduk/sedotan yang mungkin berbahan sama dengan bahan penutupnya juga perlu disisihkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H