Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

"Numpang Makan" di Sanggar Darimu

6 Agustus 2019   13:37 Diperbarui: 7 Agustus 2019   15:28 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu, Dwi Nugroho, seorang pemuda dari Desa Bokol, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menyajikan untuk kami sederet hidangan.

Awalnya dihantarkan gulai "jantung pisang", sayur lompong, mendoan, dan tempe goreng. Kemudian datang ayam kampung goreng lengkap dengan sambal terasi serta lalapan daun pepaya, mentimun, dan petai. Menyusul terakhir beberapa gelas minuman disuguhkan. 

Dwi Nugroho yang memiliki rambut panjang bergaya gimbal sehingga orang segera tahu bahwa ia adalah seorang pecinta musik reggae, menyapa dan menyalami kami semua. Sesaat bercakap-cakap, tapi ia tak bisa berlama-lama. Setelah pamit ia mempersilakan kami mencicipi hidangan yang ia sebut "seadanya".

"Darimu"
Sedikit cerita tentang Dwi Nugroho dan tempat yang kami kunjungi siang itu saya peroleh dari penuturan kakak yang sudah mengenal Dwi karena pernah bertemu sebelumnya. Kakak juga yang membawa saya ke tempat ini untuk pertama kali.

Dwi adalah pemuda kreatif yang cinta pada kesenian. Sekitar tahun 2012 ia mendirikan sanggar kesenian bernama "Darimu" di rumahnya yang dikelilingi persawahan luas. Sejumlah pondok atau saung yang terbuat dari bambu mengisi halaman depan serta samping kanan kirin rumahnya. Di sanalah segala bentuk kerja kesenian dilangsungkan.

Papan nama | dokpri
Papan nama | dokpri
Sanggar Darimu menjadi wadah kreativitas bagi siapapun yang ingin berkesenian bersama, belajar kesenian, maupun berdiskusi tentang seni. Lingkup kegiatan seni yang diwadahi oleh Sanggar Darimu cukup beragam. Mulai dari menggambar, melukis, menari, hingga bermusik. Anak-anak dan pelajar sekolah pun bisa bermain dan mendapatkan pendidikan informal tambahan di sini.

Letaknya yang terpencil tak membuat Sanggar Darimu surut langkah. Bahkan, mampu bertumbuh dan menebar semangat yang besar untuk berkreasi dalam kemandirian. 

Sanggar Darimu (dokpri).
Sanggar Darimu (dokpri).
Sebagian hasil kreasi seni di Sanggar Darimu (dok. pri).
Sebagian hasil kreasi seni di Sanggar Darimu (dok. pri).
Lingkungan sanggar yang dikelilingi sawah dan pepohonan tidak saja memberi ketenangan, tapi juga meniupkan kesegaran bagi segala macam kerja kesenian yang dilangsungkan.

Foto-foto yang terpajang di salah satu pondok memperlihatkan sejumlah kegiatan, pendidikan, dan workshop di Sanggar Darimu. Dari foto-foto tersebut diketahui pula beberapa pejabat, turis asing dan penyanyi nasional pernah berkunjung ke tempat ini.

Ayam Kampung Tulen
Hal lain yang istimewa adalah Sanggar Darimu tak hanya memberi makan jiwa-jiwa yang "haus seni" atau "lapar kreasi". Tempat ini juga siap menyambut dengan ramah orang-orang yang merindukan makanan ndeso yang nikmat. Kedatangan kami saat liburan beberapa waktu lalu juga bermaksud untuk mengobati kerinduan tersebut.

Selamat makan! (dok. pri).
Selamat makan! (dok. pri).
Gulai jantung pisang, sayur lompong, petai, lalapan daun pepaya, mendoan, tempe goreng dan ayam goreng, semuanya menggugah selera. Apalagi, beberapa di antaranya baru saja dimasak sehingga masih hangat. Melihat semua itu tersaji di hadapan mata, spontan tangan meraih piring dari ayaman rotan dengan alas daun pisang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun