Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Melancong ke Banyumas, Memetik Oksigen di Limpakuwus

13 Juni 2019   10:55 Diperbarui: 13 Juni 2019   21:30 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan kayu menuju kawasan Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).

Tubuh sudah merasa lelah dan nyaris jenuh setelah dua hari pertama lebaran Idulfitri dilalui dengan mengikuti agenda silaturahmi dan kegiatan bersama keluarga besar. Meski menyenangkan, tapi kegiatan-kegiatan itu cukup menguras tenaga karena harus menempuh perjalanan sejak pagi dan baru selesai sore harinya. 

Saatnya mengambil jeda dan bersantai untuk memulihkan kesegaran diri. Tempat yang sejuk dengan teduh pepohonan yang kaya oksigen jadi pilihan yang baik. Maka meluncurkan kami ke Hutan Pinus Limpakuwus di lereng selatan Gunung Slamet pada Sabtu (8/6/2019) siang.

Hutan Pinus Limpakuwus berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Purwokerto, Hutan Pinus Limpakuwus berada tak jauh dari wanawisata Baturraden yang tersohor.

Jembatan kayu menuju kawasan Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).
Jembatan kayu menuju kawasan Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).
Untuk menuju ke hutan ini perjalanan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Dari pusat kota Purwokerto ruas jalan yang dilewati cukup mulus melalui rute yang sama seperti rute menuju Baturraden. Oleh karena itu, kondisi lalu lintasnya cukup padat. Terutama saat mendekati gerbang masuk Baturraden. Banyak wisatawan yang menjadikan kawasan Baturraden sebagai tempat rekreasi mengisi libur lebaran.

Kami tak masuk ke wanawisata Baturraden. Di depan pintu gerbang kendaraan berbelok  ke kanan untuk terus melaju melintasi jalanan agak menanjak. Perjalanan semakin asyik saat jendela mobil dibuka karena hawa segar segera menyergap. Sejauh mata memandang terlihat bentang alam yang menghijau. Di antara pepohonan terlihat area lapang berupa peternakan sapi perah dan padang rumput.

Hutan Pinus Limpakuwus yang asri (dokumentasi pribadi).
Hutan Pinus Limpakuwus yang asri (dokumentasi pribadi).
Setelah 1 km kami pun tiba di pintu masuk Limpakuwus. Untuk masuk ke Limpakuwus setiap pengunjung dikenakan tiket Rp13.000. Biaya tambahan untuk parkir dikenakan kepada pengunjung yang membawa mobil yakni Rp5000 per mobil. Sedangkan parkir sepeda motor digratiskan.

Setelah membayar tiket, kendaraan masih perlu melaju menuju area parkir yang berjarak sekitar 500 meter dari pintu masuk. Area parkir Limpakuwus cukup memadai. Petugas mengatur setiap kendaraan yang keluar masuk dengan baik. 

Beberapa warung penjual makanan dan minuman berjejer di sekitar area parkir. Pengunjung yang ingin menambah bekal makanan atau minuman sebaiknya membelinya di warung-warung ini karena di area hutan tidak ada penjual. Paling direkomendasikan adalah memesan mendoan panas yang sangat pas disantap di tengah hawa sejuk Limpakuwus.

Jembatan bambu (dokumentasi pribadi).
Jembatan bambu (dokumentasi pribadi).
Meski tiba pukul sebelas siang, udara dan suasana di Hutan Pinus Limpakuwus tetap sejuk. Apalagi hutan ini berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. 

Menikmati Hutan Pinus Limpakuwus berarti menjelalahi sudut-sudut hutan yang ditumbuhi pohon pinus berusia rata-rata 30 tahun. Semilir angin dan kesegaran yang melingkupi segala penjuru hutan menjadi semacam sapaan selamat datang yang menyenangkan. Tanpa menunggu lebih lama, kami pun segera berjalan-jalan di kawasan hutan. 

Dari lokasi parkir kendaraan, sebuah jembatan kayu perlu dilalui untuk tiba di kawasan hutan pinus.  Di dalam hutan pun masih ada sebuah jembatan bambu yang dibangun di atas ceruk yang agak dalam.

Hutan Pinus ini berdekatan dengan Wanawisata Baturraden (dokumentasi pribadi)
Hutan Pinus ini berdekatan dengan Wanawisata Baturraden (dokumentasi pribadi)
Sementara kaki terus melangkah menjelajahi hutan, mata disuguhi pemandangan yang indah. Pohon-pohon pinus tumbuh tegak. Batangnya menjulang dengan retakan-retakan kulit tua. 

Deretan pepohonan itu meski tidak tersebar namun memperlihatkan keteraturan yang menarik. Sedangkan tajuk-tajuknya membentuk kanopi yang menaungi lantai hutan. Tanaman herba rendah tumbuh rapat dengan bunga-bunga bermekaran membentuk pemandangan lantai hutan yang cantik.

Merenda kasih sambil menikmati suasana Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).
Merenda kasih sambil menikmati suasana Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).
Agak berada di tengah hutan, ada wahana flying fox yang bisa dicoba untuk menantang adrenalin. Sementara di tepian hutan terdapat area terbuka yang disediakan bagi pengunjung yang ingin menjajal kemampuan menunggang All Terrain Vehichle (ATV). 

Terdapat juga sejumlah spot unik untuk berfoto atau swafoto. Beberapa spot dijaga oleh petugas dan pengunjung yang ingin memanfaatkannya harus membayar biaya tambahan di luar harga tiket masuk. Akan tetapi secara umum tanpa harus mendatangi spot-spot unik tersebut, kawasan Hutan Pinus Limpakuwus sebenarnya sudah cukup menarik untuk bernasis ria. 

Lantai hutan ditumbuhi herba berbatang rendah (dok. pri).
Lantai hutan ditumbuhi herba berbatang rendah (dok. pri).
Hal yang menyenangkan lainnya adalah Hutan Pinus Limpakuwus tidak seramai wanawisata Baturraden sehingga lebih nyaman untuk bersantai. Setelah lelah berjalan-jalan, kita pun bisa memanfaatkan beberapa area di dalam hutan untuk beristirahat.

Duduk atau merebahkan diri di atas tikar bisa menjadi cara untuk memanjakan diri di dalam Hutan Pinus Limpakuwus. Bila menghendaki cara yang sedikit berbeda tinggal menyewa hamock dan menggantungkannya di antara dua batang pohon pinus. 

Hutan Pinus Limpakuwus baru resmi dibuka pada Desember 2018 (dokumentasi pribadi).
Hutan Pinus Limpakuwus baru resmi dibuka pada Desember 2018 (dokumentasi pribadi).
Pengunjung di Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).
Pengunjung di Hutan Pinus Limpakuwus (dokumentasi pribadi).
Sejenak terlelap di Hutan Pinus Limpakuwus terasa sangat nikmat. Angin yang sesekali berhembus lebih kencang di dalam hutan membuat kulit seperti ditampar oleh hawa sejuk yang melenakan. Rasakan sensasi kesejukan yang menyentuh kulit. 

Hirup dalam-dalam udara yang disemburkan oleh pepohonan di dalam hutan. Biarkan tubuh memetik oksigen sepuasnya sampai segala lelah dan penat hilang. 

Sejak dibuka untuk umum pada Desember 2018 hutan ini menjadi salah satu destinasi wisata baru yang memikat di kawasan Baturraden. Seorang petugas pengelola yang berjaga di salah satu spot swafoto mengatakan Hutan Pinus Limpakuwus dikunjungi rata-rata 8000 orang pelancong perbulan. Jumlah pengunjung meningkat di akhir pekan dan di masa liburan seperti lebaran.


Tempatnya yang indah dan asri dengan hawa sejuka yang mendukung, ditambah lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Hutan Pinus Limpakuwus memang cocok sebagai tempat berekreasi sekaligus menepi untuk memulihkan kesegaran diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun