Tubuh sudah merasa lelah dan nyaris jenuh setelah dua hari pertama lebaran Idulfitri dilalui dengan mengikuti agenda silaturahmi dan kegiatan bersama keluarga besar. Meski menyenangkan, tapi kegiatan-kegiatan itu cukup menguras tenaga karena harus menempuh perjalanan sejak pagi dan baru selesai sore harinya.Â
Saatnya mengambil jeda dan bersantai untuk memulihkan kesegaran diri. Tempat yang sejuk dengan teduh pepohonan yang kaya oksigen jadi pilihan yang baik. Maka meluncurkan kami ke Hutan Pinus Limpakuwus di lereng selatan Gunung Slamet pada Sabtu (8/6/2019) siang.
Hutan Pinus Limpakuwus berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Purwokerto, Hutan Pinus Limpakuwus berada tak jauh dari wanawisata Baturraden yang tersohor.
Kami tak masuk ke wanawisata Baturraden. Di depan pintu gerbang kendaraan berbelok  ke kanan untuk terus melaju melintasi jalanan agak menanjak. Perjalanan semakin asyik saat jendela mobil dibuka karena hawa segar segera menyergap. Sejauh mata memandang terlihat bentang alam yang menghijau. Di antara pepohonan terlihat area lapang berupa peternakan sapi perah dan padang rumput.
Setelah membayar tiket, kendaraan masih perlu melaju menuju area parkir yang berjarak sekitar 500 meter dari pintu masuk. Area parkir Limpakuwus cukup memadai. Petugas mengatur setiap kendaraan yang keluar masuk dengan baik.Â
Beberapa warung penjual makanan dan minuman berjejer di sekitar area parkir. Pengunjung yang ingin menambah bekal makanan atau minuman sebaiknya membelinya di warung-warung ini karena di area hutan tidak ada penjual. Paling direkomendasikan adalah memesan mendoan panas yang sangat pas disantap di tengah hawa sejuk Limpakuwus.
Menikmati Hutan Pinus Limpakuwus berarti menjelalahi sudut-sudut hutan yang ditumbuhi pohon pinus berusia rata-rata 30 tahun. Semilir angin dan kesegaran yang melingkupi segala penjuru hutan menjadi semacam sapaan selamat datang yang menyenangkan. Tanpa menunggu lebih lama, kami pun segera berjalan-jalan di kawasan hutan.Â
Dari lokasi parkir kendaraan, sebuah jembatan kayu perlu dilalui untuk tiba di kawasan hutan pinus. Â Di dalam hutan pun masih ada sebuah jembatan bambu yang dibangun di atas ceruk yang agak dalam.