Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Kalau Sudah "Ditusuk", Tolong Dihabiskan!

9 Juni 2019   12:49 Diperbarui: 24 Mei 2020   09:14 6686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tahu bahwa saat lebaran banyak masyarakat menjalankan tradisi silaturami dengan berkunjung atau saling mengunjungi antar tetangga dan saudara. Banyak di antara kunjungan itu dilangsungkan hanya sebentar. Barangkali hanya lima menit sebelum kemudian berpindah mengunjungi rumah berikutnya.

Dalam kunjungan singkat dari satu rumah ke rumah berikutnya seringkali kita tidak sempat atau malah tidak ingin menghabiskan minuman dalam kemasan yang telah "ditusuk". Kita hanya meminumnya sebagai "basa-basi" untuk sekadar menghargai tuan rumah yang telah menyuguhkannya. Sisa minuman itu kemudian ditinggalkan begitu saja. 

Di ruang tamu dan teras saya sering menjumpai beberapa minuman dalam kemasan gelas plastik yang masih tersisa isinya. Ada yang tinggal separuh dan ada yang hanya berkurang sedikit saja.

Sisa minuman dalam kemasan yang tidak habis itu cukup mengusik perasaan. Air di dalamnya tidak mungkin disuguhkan ulang karena sifatnya sudah "bekas pakai". Namun, di sisi lain jika dikumpulkan jumlahnya tidak sedikit. Begitu juga dengan gelas-gelas plastiknya yang kemungkinan akan menambah tumpukan sampah.

Jika menjumpai kondisi semacam itu, saya sering menggunakan air yang tersisa untuk menyiram tanaman di halaman. Akan tetapi cara itu tidak bisa dilakukan terus-menerus. 

Rasanya perlu ada semacam cara dan himbauan untuk mengurangi potensi berlimpahnya sisa minuman dalam kemasan, terutama saat musim silaturahmi lebaran. 

Memang sekarang di pasaran tersedia minuman dalam kemasan dengan volume lebih kecil yang mungkin disesuaikan dengan "kebutuhan rata-rata" tamu di Indonesia. Tapi sepanjang pengamatan saya hal itu belum menjadi solusi.

Sisa air minum kemasan di ruang tamu| Dokumentasi pribadi.
Sisa air minum kemasan di ruang tamu| Dokumentasi pribadi.

Pokok permasalahannya ada pada kebiasaan masyarakat dalam memperlakukan minuman dalam kemasan, terutama yang berbentuk gelas plastik. Cara masyarakat dalam mengkonsumsi minuman dalam kemasan berdampak pada menumpuknya sisa air minum dalam kemasan.

Oleh karena itu, saat bertamu untuk bersilaturahmi sebaiknya tidak usah mengambil minuman dalam kemasan jika memang tidak haus. Di saat haus dan ingin minum, pastikan bahwa setelah menusuk gelas plastiknya kita akan benar-benar menghabiskan isinya. 

Saat hendak pulang dan minuman kita masih tersisa, jangan meninggalkannya sebagai sampah di rumah orang. Bawalah minuman itu dan kita bisa menjadikannya "bekal" saat bertamu di rumah berikutnya. Dengan demikian kita tidak perlu "menusuk" minuman kemasan yang baru lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun