Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Anatomi "Adu Rayu", Lagu Romantis untuk Jokowi dan Prabowo

13 April 2019   10:02 Diperbarui: 13 April 2019   19:33 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu pihak yang dirayu dan sedang diselimuti dilema menentukan pilihan adalah kita, para pemilik suara di pemilu. Harap diingat pemilu sekarang adalah yang paling berat dan penuh ujian.

Agar tampak jelas anatomi "Adu Rayu" itu, kita mulai saja menyanyikannya bagian demi bagian.

"Maukah lagi kau mengulang ragu/dan sendu yang lama

Dia yang dulu pernah bersamamu/memahat kecewa

Atau kau inginkan yang baru/sungguh menyayangimu

Aku ingin dirimu/yang menjadi milikku

Bersamaku mulai hari ini/hilang ruang untuk cinta yang lain"

Bagian pertama di atas dinyanyikan dengan sangat merdu oleh Tulus. Mari kita pinjam untuk mewakili sisi Pak Prabowo. 

Narasi kampanye Prabowo dan koalisinya selama ini yang kerap menyodorkan kecemasan adalah berupaya membangun opini betapa mengecewakannya pemerintahan Jokowi selama 5 tahun. 

Narasi-narasi soal tenaga kerja asing, kriminalisasi ulama, PKI, kebocoran uang negara, TNI lemah, Indonesia akan bubar, dan lain sebagainya yang sekalipun banyak absurd-nya ternyata bisa memengaruhi banyak orang. Mereka mulai ragu dengan Jokowi. Sebagian menjadi kecewa lalu mulai berpikir untuk berpaling.

Di tengah-tengah rasa ragu dan kecewa itulah Prabowo hadir (lebih tepatnya hadir lagi) dengan membawa janji (janji lama). Bersama Sandiaga Uno ia datang merayu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun