Kiranya saya tak perlu menceritakan ulang kisah Karmila. Saya khawatir penuturan ulang dari saya akan mengurangi secara signifikan kebermaknaan Karmila. Toh, orang-orang sudah paham bahwa Karmila adalah seorang mahasiswi Kedokteran yang menemui malapetaka dalam sebuah pesta yang dengan segera mengubah rencana besar hidup dan cintanya.Â
Karmila kemudian hidup dengan sejumlah kemarahan, kepiluan, kekacauan, dan kegalauan. Lalu Karmila menemukan cahaya terang bernama cinta dan kebahagiaan justru dari masa kelam yang sebelumnya sangat ia benci dan ingin dibuangnya jauh-jauh.
Kisah Karmila yang menyentuh tentu dihasilkan dari sebuah perasaan yang peka dan halus seorang Marga T. Itu jadi semacam jalan tol yang membuat Karmila dengan mudah dan mulus meluncur ke dalam jiwa orang-orang yang membacanya.
***
Pada awal penayangannya, Karmila disebut-sebut sebagai pembawa arah baru dalam dunia novel Indonesia.Â
Selain itu, Karmila erat sekali dengan sejarah berdirinya GPU. Novel ini adalah buku pertama yang diterbitkan oleh GPU.Â
Dengan kata lain Karmila adalah salah tonggak utama GPU. Karmila kemudian menjadi semacam standar bagi GPU dalam menerbitkan karya-karya fiksi. Kebijakan soal novel yang berkualitas dan populer bagi GPU mengacu salah satunya pada Karmila.
Karmila pertama kali diterbitkan sebagai cerita bersambung di harian Kompas. Rangkaian Karmila I terbit dari 6 Juli-4 Agustus 1970 dan Karmila II menyusul pada 15 April-9Juni 1971.Â
Koleksi yang saya miliki merupakan cetakan kedua puluh. Novel Karmila itu adalah edisi khusus yang dicetak untuk memperingati 30 tahun penerbit Gramedia pada 2004. Edisi tersebut berjenis hardcover dengan jumlah halaman 319. Gambar sampul yang digunakan merupakan gambar yang sama seperti saat pertama kali novel Karmila diterbitkan oleh GPU pada 1974. Hal itu menunjukkan betapa secara historis GPU dan Karmila tidak bisa dipisahkan.
Kebesaran GPU saat ini sedikit banyak  tak bisa dilepaskan dari kebesaran Karmila. Maaf jika itu berlebihan. Satu yang pasti saya sangat beruntung dan bersyukur menemukan Karmila di rak buku saya hari ini.Â