Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Kahitna Setelah 33 Tahun, Tambah Vokalis, Kembali ke Jazz

21 Maret 2019   08:47 Diperbarui: 21 Maret 2019   17:12 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup musik KAHITNA berdiri sejak 24 Juni 1986 (dok. pri).

Irama jazz "Seribu Bulan, Sejuta Malam" terdengar klasik. Yovie menciptakannya dengan  film-film komedi romantis jaman dulu sebagai sumber inspirasinya. Sebutlah "Sleepless in Seattle" yang dibintangi Meg Ryan dan Tom Hanks serta "One Fine Day" yang dibintangi George Cloney.

Lewat aransemen yang indah, lagu ini tersaji begitu hikmat. KAHITNA mengemasnya dengan sangat lembut disertai iringan orkestra yang berkelas. Dengarkanlah di kala sedang rileks, menjelang tidur, menunggu panggilan video call, di dalam perjalanan, atau ketika gerimis sedang turun untuk segera jatuh cinta pada lagu ini.

Satu hal yang sangat istimewa dari "Seribu Bulan, Sejuta Malam" adalah KAHITNA memunculkan seorang "vokalis baru". KAHITNA punya empat vokalis di lagu ini. Pecahan suara Hedi, Carlo, dan Mario ditandemkan dengan suara Yovie Widianto.

Inilah untuk pertama kali sang pianis menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Menariknya, Yovie mendapat porsi yang lumayan banyak untuk bernyanyi. Bahkan, empat puluh detik pertama lagu ini dibawakan secara solo olehnya. Begitupun di akhir lagu, Yovie pula yang menutupnya. 

Setia yang Keras Kepala

Sebagaimana lagu yang ditulis oleh Yovie Widianto, "Seribu Bulan, Sejuta Malam" berisikan barisan lirik yang manis. Orang boleh mengatakannya puitis atau romantis. 

Lirik-lirik itu pun mengalun merdu lewat suara Hedi, Carlo, dan Mario. Olah vokal dan penghayatan ketiganya masih yang terbaik dan itulah yang selama ini membuat lagu-lagu KAHITNA menjadi terasa sangat mendalam. 

Membaca tuntas liriknya atau hanya "bagian kuncinya" saja, kita akan segera menangkap inti lagu ini, yakni kesetiaan. Bukan setia yang sesaat, melainkan setia yang sampai mati. Meskipun untuk menjalaninya harus mengorbankan seribu bulan dan sejuta malam. 

Akan tetapi, anatomi lagu ini jika liriknya dibedah mengandung gagasan setia yang berbeda. Setia yang tampaknya tidak sebanding dengan realitas cinta yang mestinya bersatu. Pada titik inilah "Seribu Bulan, Sejuta Malam" akan lebih menyerupai sebuah penghiburan bagi para penghayat keyakinan cinta tak harus memiliki. 

Barangkali inilah soundtrack bagi para korban cinta yang keras kepala, yang tetap menunggu meski tak jelas lagi yang ditunggu. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun