Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Kitab Ajaran Ivan Lanin

2 Agustus 2018   09:44 Diperbarui: 2 Agustus 2018   12:00 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (dok. pri).

Istilah lahan yasan pun kalah populer seperti halnya adimarga kalah populer dibanding boulevard dan tengaran kalah populer dibanding landmark. Contoh lainnya adalah hospitality yang sering diterjemahkan menjadi perhotelan atau perhotelan dan restoran. 

Tapi menurut Ivan Lanin terjemahan tersebut kurang menggambarkan makna yang dikandung oleh hospitality. Penyerapan secara langsung menjadi hospitalitas juga kurang tepat. Padanan yang tepat sesuai makna hospitality adalah penjamuan.

Dengan menelusuri konsep makna Ivan Lanin mencari padanan-padanan kata untuk beberapa istilah asing lainnya. Salah satunya adalah crowdsourcing yang bermakna pemberian tugas kepada sekelompok besar orang, terutama melalui internet, biasanya tanpa kompensasi finansial. 

Istilah crowd bisa dipadanankan dengan kerumunan atau gerombolan, tapi Ivan lebih memilih khalayak karena terdengar lebih enak dan tidak berkonotasi negatif seperti kerumunan dan gerombolan. 

Sedangkan sourcing bisa dipadankan dengan sumber atau daya. Ivan lebih memilih daya. Dengan demikian padanan yang tepat untuk crowdsourcing adalah daya khalayak.

Gerip adalah padanan untuk stylus (dok. pri).
Gerip adalah padanan untuk stylus (dok. pri).
Bidang teknologi informasi termasuk paling banyak menggunakan istilah asing. Dua di antaranya yang sangat populer adalah online dan offline. Banyak yang memilih tidak menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. 

Namun, akhir-akhir ini banyak yang menggunakan istilah daring (dalam jaringan) sebagai padanan untuk online dan luring (luar jaringan) untuk offline. Meskipun dua istilah tersebut cukup menarik, Ivan menganjurkan untuk menggunakan istilah terhubung (online) dan terputus (offline) seperti yang ditunjukkan dalam Panduan Pembakuan Istilah Inpres Nomor 2 Tahun 2001.

Pencarian padanan kata juga dilakukan untuk singkatan-singkatan bahasa asing yang populer. Salah satunya adalah FAQ yang merupakan singkatan dari Frequently Asked Questions. 

Ivan mengusulkan Tanja yang merupakan akronim dari tanya jawab  sebagai padanan untuk FAQ. Pembentukan akronim tanja disesuikan dengan FAQ yang merupakan bentuk singkatan.

Asal kata (dok. pri).
Asal kata (dok. pri).
Selain itu ada metode perluasan makna untuk membentuk padanan kata dalam bahasa Indonesia. Contoh hasilnya adalah canggih yang diperluas maknanya dari "cerewet" menjadi padanan untuk sophisticated yang bermakna rumit. Demikian pula dengan istilah tagar yang sebelumnya bermakna guruh atau guntur, diperluas maknanya sebagai padanan untuk hashtag.

Agar terhindar dari salah kaprah, penting untuk mengetahui asal kata. Salah satu contohnya adalah investasi yang ternyata bukan diserap dari bahasa Inggris (invesment) atau dari investacy meski akhira -cy pada bahasa Inggris sering berubah menjadi -si dalam bahasa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun