Khalayak pengguna bahasa juga malas mencari padanan kata untuk istilah-istilah asing yang digunakan sehingga timbul salah kaprah.
Ada pula kecenderungan khalayak untuk menggantikan istilah dalam bahasa Indonesia dengan istilah dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris karena dianggap lebih keren. Khalayak semakin terbiasa dan senang menggunakan kata-kata asing secara tidak wajar. Gejala ini disebut Xenoglosofilia.
Menelusuri Makna
Menggunakan padanan kata yang tepat sangat penting untuk memajukan dan menambah perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia. Jika ada istilah-istilah asing yang baru atau mulai sering digunakan dalam praktik berbahasa, upaya pencarian padanan katanya dalam bahasa Indonesia perlu segera dilakukan sebelum istilah asing tersebut populer. Semakin populer istilah asing akan semakin sulit khalayak menerima padanannya dalam bahasa Indonesia.
Untuk mencari padanan kata Ivan menekankan pentingnya menelusuri konsep makna yang dikandung oleh kata atau gabungan kata.Â
Pemahaman terhadap makna adalah syarat untuk membuat istilah. Padanan kata bisa digali dari bahasa daerah serta bahasa kuno seperti Sansekerta dan Kawi.Â
Jika dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa kuno tidak berhasil mendapatkan padanannya, penyerapan dari bahasa asing bisa dilakukan. Namun, ejaan dan lafalnya perlu disesuaikan agar lebih mudah diucapkan dan ditulis dalam bahasa Indonesia.
Beberapa padanan kata sudah ada sejak lama dan buku ini bermaksud membangkitkan lagi penggunaanya. Misalnya adalah lahan yasan sebagai padanan untuk real estate.Â
Istilah lahan yasan yang terdengar indah sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi kebutuhan pemasaran di bidang properti lebih menyukai penggunaan istilah asingnya.Â