Aneka sayuran segar dilumuri bumbu kacang yang sedikit pedas. Lalu diakhiri dengan potongan buah-buahan yang disiram es sirup manis. Seperti itulah gambaran makan siang saya pada Rabu (9/5/2018).
***
Bermula dari matahari yang begitu terik pada hari itu. Saya tidak bisa mendeskripsikan bagaimana sengatan matahari cukup menganggu siang itu. Tapi menjelang pukul 11.00 WIB saya mengganti pakaian dengan kemeja batik lengan pendek yang lebih longgar agar kelenjar-kelenjar keringat di bawah epidermis kulit bisa berfungsi normal.
Hal berikutnya yang terjadi adalah saya segera melupakan nasi dari rencana makan siang. Saya ingin mengisi perut dengan sesuatu yang lebih segar, ringan, dan menyehatkan.
***
Pilihan saya adalah gado-gado. Sejak dulu saya menyukai gado-gado karena pada dasarnya saya lebih menggemari sayuran serta buah daripada daging.
Untungnya tidak sulit mencari gado-gado di Yogyakarta. Makanan tradisional ini termasuk populer di kota gudeg. Gado-gado bisa ditemukan di tempat-tempat makan kaki lima, dijual di warung-warung kecil, juga diracik di restoran-restoran.
Saya memanfaatkan diskon Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) Go-Food yang sudah berlangsung sejak 5 Mei lalu. Ini kedua kalinya saya mengikuti penawaran Harkulnas. Beberapa hari lalu saya juga menikmati Nasi Goreng Petai Uduk dengan  potongan harga Rp20.000.
Ketika muncul nama "GodaGado" saya tertarik karena lokasinya tidak terlalu jauh sehingga bisa dihantar lebih cepat. Setelah melihat daftar menu, ternyata yang ditawarkan sesuai dengan keinginan. Sebanyak 10 point GoJek pun langsung saya tukarkan untuk mendapat voucher diskon GodaGado.