Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Halaman Rumah, Harga Kebutuhan Pokok Bisa Dikendalikan

13 April 2018   16:58 Diperbarui: 13 April 2018   17:14 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman depan rumah dengan tanaman sayuran merambat (dok. pri).

Dimulai dari halaman rumah, masyarakat bisa berperan mengatasi ketidakstabilan harga. Memanfaatkan halaman rumah sebagai kebun untuk ditanami aneka jenis sayuran dan bumbu dapur seperti yang dilakukan oleh Ibu Lukito bisa menekan potensi lonjakan harga kebutuhan pokok. Meski terlihat sepele dan hanya dilakukan dalam skala rumah tangga, tapi berkebun telah menjadi penolong sekaligus bisa menjadi solusi untuk kenaikan harga.

Seperti kita ketahui, kenaikan harga kebutuhan pokok secara umum terjadi pada kondisi saat permintaan tinggi, sementara barang atau stok yang tersedia tetap terbatas. Ketidakseimbangan ini membuat stok bahan kebutuhan menjadi langka atau seolah-olah langka.  Akibatnya harga bergerak naik.

Kelangkaan dan tingginya permintaan bisa menimbulkan efek domino. Secara psikologis banyak di antara kita yang mudah panik jika mengetahui adanya kelangkaan. Kelemahan psikologis ini kemudian mendorong kita berbelanja dalam jumlah banyak sekaligus. Akibat dari "pembelian panik" ketersediaan bahan pokok di tengah masyarakat menjadi lebih cepat habis sehingga harga yang sedang bergerak naik menjadi semakin melambung.

Berbeda kondisinya jika kita bisa mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok dari kebun sendiri. Berkebun membuat kita lebih hemat dalam berbelanja karena setidaknya sebagian kebutuhan telah terpenuhi. Itu berarti kita telah berkontribusi mengurangi permintaan di pasar sehingga potensi kelangkaan bisa ditekan dan harga bisa lebih dikendalikan.

Sayuran yang ditanam sendiri di halaman rumah untuk memenuhi kebutuhan harian (dok. pri).
Sayuran yang ditanam sendiri di halaman rumah untuk memenuhi kebutuhan harian (dok. pri).
Berkebun membuat kita menjadi lebih menghargai bahan-bahan pokok yang selama ini kita butuhkan. Kita pasti merasa senang dan bersyukur saat memetik hasil kebun dan mengolahnya untuk dinikmati. Disadari atau tidak, hal itu akan membuat kita lebih bijak dalam mengkonsumsi bahan pokok dan mengurangi kebiasaan konsumsi secara berlebihan. Seperti kita ketahui dan rasakan selama ini, manakala konsumsi meningkat pesat dan berlebihan maka harga akan segera melonjak karena ketersediaan bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat jumlahnya tidak seimbang.

Menjadikan halaman rumah sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan pokok akan mengurangi ketergantungan kita pada beberapa jenis kebutuhan tertentu, termasuk bahan-bahan kebutuhan yang diimpor dari luar negeri yang harganya mudah bergejolak. Selama kita masih banyak mengkonsumsi bahan-bahan kebutuhan yang harganya mudah bergejolak, maka lonjakan harga sulit dihindari.

Mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri bisa mengurangi ketergantungan pada pasar sehingga membantu mengendalikan harga kebutuhan (dok. pri).
Mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri bisa mengurangi ketergantungan pada pasar sehingga membantu mengendalikan harga kebutuhan (dok. pri).
Dengan menanam sendiri sayuran dan bumbu dapur kita bisa mendapatkan produk subtitusi. Ketergantungan mengkonsumsi bahan-bahan kualitas premium atau kelas impor yang dijual di supermarket dengan harga mahal, bisa mulai kita kurangi dan kemudian dialihkan dengan menanam sayuran dan bahan-bahan lokal yang tak kalah baik.

***

Memanfaatkan hasil kebun sendiri untuk memenuhi kebutuhan harian sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat kita, terutama yang tinggal di pedesaan. Menanami halaman rumah dengan tanaman sayur, tanaman obat, bumbu dapur, dan buah-buahan adalah bagian dari kearifan masyarakat pedesaan atau masyarakat tradisional yang terbukti mampu menyokong ketahanan pangan keluarga sekaligus menjadi solusi di saat harga-harga kebutuhan melambung tinggi.

Dari kebun dan halaman rumah setiap orang bisa berkontribusi mengendalikan harga kebutuhan dan mengupayakan kesejahteraan bersama (dok. pri).
Dari kebun dan halaman rumah setiap orang bisa berkontribusi mengendalikan harga kebutuhan dan mengupayakan kesejahteraan bersama (dok. pri).
Bentuk kearifan berkebun ala masyarakat desa inilah yang kemudian banyak diadopsi oleh masyarakat modern, terutama yang tinggal di perkotaan dengan berinisiatif menjalankan urban farming. Keterbatasan lahan diatasi dengan menerapkan teknik menanam hidroponik dan teknik-teknik lainnya yang produktif.

Tidaklah perlu dipersoalkan mana yang lebih baik antara berkebun di halaman rumah yang luas atau urban farming di halaman yang terbatas. Bagaimana pun bentuknya, kebun di halaman rumah merupakan cerminan inisiatif dan kemandirian masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pokok. Jika kegiatan berkebun ini bisa kembali menjadi gaya hidup yang dikembangkan atas kesadaran bersama, akan sangat membantu mewujudkan harga barang kebutuhan pokok yang lebih stabil dan terkendali sehingga semua bisa sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun