Pada akhirnya relasi KAHITNA dengan penggemarnya tidak selalu perlu dijelaskan berdasarkan rentang usia. Lagipula senjang waktu itu telah memungkinkan baik KAHITNA maupun generasi 2000-an untuk saling beradaptasi dan menerima. Itulah mengapa KAHITNA kemudian disayangi juga oleh generasi 2000-an.Â
Tampaknya pula bahwa romantisme  tidak hanya melingkupi  para penggemar yang sempat bersinggungan erat dengan masa kelampauan KAHITNA. Para generasi 2000-an juga memiliki bentuk romantisme sendiri yang menautkan diri mereka dengan KAHITNA. Jadilah Dedek-dedek SMA itu kemudian fasih dan lantang bernyanyi, "biar cinta bergelora di dada, biar cinta memadukan kita, HUO HUO HUO!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H