Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Senang dan Tenang di Desa Serang

7 Januari 2018   09:19 Diperbarui: 7 Januari 2018   09:39 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirup buah strawberry dari Desa Serang (dok. pri).

Langit sangat cerah ketika saya tiba di Desa Serang siang itu. Cakrawala biru dan hamparan hijau yang terbentang tidak hanya menyenangkan pandangan, tapi juga menenangkan jiwa. Di tempat ini saya mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekadar liburan atau berwisata.

Desa Serang berlokasi di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Berada di kaki Gunung Slamet membuat desa ini menyimpan pesona istimewa. 

Jaraknya sekitar 30 km dari pusat kota Purbalingga bisa ditempuh selama kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Sebenarnya ada angkutan umum untuk menuju ke Desa Serang, tapi jumlah dan waktu beroperasinya terbatas. Alternatif lainnya adalah menumpang taksi atau menyewa angkutan umum yang melayani rute dalam kota untuk membawa ke sana.

Perjalanan menuju Desa Serang melewati jalanan yang berkelok dengan tanjakan dan turunan di beberapa ruas. Tapi jangan khawatir karena aspal yang rata akan lancar mengantar sampai tujuan. Sepanjang perjalanan juga tidak membosankan karena suasana pedesaan menjadi pengiringnya.

Pesona Alam Berbalut Keramahan Warga

Hawa sejuk langsung terasa begitu sampai di Desa Serang. Udara segar yang saya hirup dan aroma alami pegunungan itu membuat saya terbuai. Saya sudah sering merasakan suasana dan udara seperti ini, tapi di Desa Serang saya merasakannya lebih dalam.

Barangkali karena Desa Serang menyajikan pemandangan alam yang cantik dan bentang gunung berapi yang eksklusif. Saat cuaca cerah tanpa banyak awan, langit biru Desa Serang menjadi latar sempurna bagi Gunung Slamet yang menjulang tinggi. Salah satu gunung berapi terbesar di Indonesia itu masih aktif. 

Dari Desa Serang puncak gunung bisa diamati secara leluasa. Terlihat pula barisan hutan dan perbukitan yang mengelilingi kaki-kaki gunungnya.

Megahnya Gunung Slamet bisa ditatap langsung dari Desa Serang (dok. pri).
Megahnya Gunung Slamet bisa ditatap langsung dari Desa Serang (dok. pri).
Namun, bukan hanya keelokan alamnya yang membuat kita akan mudah jatuh cinta dengan Desa Serang. Tetapi juga karena kesederhanaan dan keramahan warganya. 

Kehidupan warga yang sederhana terlihat dari bagaimana mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari para orang tua yang bekerja di kebun dan ladang, hingga anak-anak sekolah yang berjalan riang secara berkelompok sambil melempar canda satu sama lain. 

Saat berpapasan dan menyapa mereka, balasan berupa senyum dan sapa yang tulus akan kita terima. Itulah sebabnya kesan paling kuat yang saya rasakan saat menginjakkan kaki di Desa Serang adalah keindahan alamnya yang berbalut keramahan warga.

Memetik Strawberry Hingga Bertemu "Luna"

Siapa pun yang berkunjung ke Desa Serang akan merasa betah berjam-jam di sini. Sebabnya sambil menikmati keindahan alam dan suasana desa, kita bisa menjelajah tempat-tempat menarik di Desa Serang.

Salah satunya adalah mengunjungi kebun-kebun sayur dan buah strawberry. Hamparan kebun dengan luas bervariasi tersebut digarap oleh para petani lokal dan dijadikan sebagai lokasi agrowisata. Dari kebun-kebun itu kita bisa mendapatkan aneka macam sayuran segar seperti kol, kobis, dan daun bawang.

Kebun Sayur dan Strawberry di Desa Serang (dok. pri).
Kebun Sayur dan Strawberry di Desa Serang (dok. pri).
Kebun strawberry menjadi lokasi agrowisata yang menarik di Desa Serang (dok. pri).
Kebun strawberry menjadi lokasi agrowisata yang menarik di Desa Serang (dok. pri).
Buah strawberry segar yang dipetik dari kebun di Desa Serang (dok. pri).
Buah strawberry segar yang dipetik dari kebun di Desa Serang (dok. pri).
Sirup buah strawberry dari Desa Serang (dok. pri).
Sirup buah strawberry dari Desa Serang (dok. pri).
Untuk mendapatkan buah strawberry kita bisa memilih sendiri dan memetiknya langsung di kebun. Selanjutnya hasil yang dipetik akan ditimbang di kebun untuk menentukan jumlah yang harus kita bayar. Harganya tentu lebih murah karena berasal langsung dari petani dan tawar-menawar masih berlaku di sini. 

Oleh karena itu, kita bisa mendapatkan 1 kg buah strawberry segar dengan harga Rp25.000-30.000 saja. Beberapa warung milik warga juga menjual sirup ekstrak buah strawberry yang dikemas dalam botol-botol kecil sebagai oleh-oleh dari Desa Serang.

Ketika lelah usai berkeliling kebun sayur dan buah, kita bisa rehat di Hutan Pinus yang berada di sekitar kebun. Duduk beralaskan rumput sambil menghirup udara di bawah kanopi pinus mampu membuat tubuh kembali segar dan pikiran semakin rileks. 

Menikmati suasana alam Desa Serang di Hutan Pinus (dok. pri).
Menikmati suasana alam Desa Serang di Hutan Pinus (dok. pri).
Bertemu Luna si
Bertemu Luna si
Tak jauh dari Hutan Pinus terdapat area lapang tempat di mana ada banyak deretan pondok atau gazebo yang terbuat dari bambu. Di sekitarnya ada beberapa warung penjual pecel dan mendoan yang nikmat. Di gazebo ini kita bisa bersantai sambil menatap Gunung Slamet beserta bentang alam sekitarnya yang memesona. 

Desa Wisata Serang juga bisa dijelajahi dengan menunggang kuda yang disewakan oleh warga setempat. Jika beruntung, kita akan bertemu Luna si "kuda pustaka" yang terkenal itu. Ketika sedang tidak berkeliling desa membawa buku, Luna ternyata bisa diajak untuk membawa wisatawan. Ongkosnya sekitar Rp15.000 untuk jarak yang tidak terlalu jauh, tapi cukup untuk menikmati alam Desa Serang.

Hamparan kebun di Desa Serang (dok. pri).
Hamparan kebun di Desa Serang (dok. pri).
***

Berada di kaki gunung yang jauh dari kota dan pusat keramaian, Desa Serang menawarkan pengalaman wisata yang tidak biasa. Pemandangan yang indah, suasana desa yang alami, dan warga yang ramah mampu melunturkan kepenatan diri dan diganti dengan kesenangan serta ketenangan yang akan membuat kita semakin mensyukuri Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun