Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kahitna dan Senandung Pengabdi Mantan

12 Oktober 2017   14:45 Diperbarui: 12 Oktober 2017   14:49 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kahitna dan keyboard Yovie Widianto (dok. pri).

Di dunia ini, setidaknya ada dua makhluk yang tidak boleh untuk disembah. Yang pertama adalah hantu alias setan. Semua jenis setan, mulai dari kuntilanak, suster ngesot, genderuwo, hingga tuyul yang imut-imut, terlarang untuk disembah. Lagipula untuk apa menyembah sesuatu yang kemunculannya lebih sering memberi ketakutan daripada memberi kebahagiaan?

Yang kedua adalah makhluk yang sebenarnya masih golongan manusia, tapi eksistensinya sering mendatangkan kegelisahan. Mengingatnya hanya menimbulkan kegetiran. Menyebut namanya cenderung menghabiskan perasaan. Makhluk itu adalah mantan. 

Meskipun seorang mantan pernah menjadi sosok yang paling dipuja dan dipuji, menyembahnya adalah perbuatan yang keterlaluan dan berlebihan. Bukankah Tuhan tidak menyukai sesuatu yang berlebihan? Oleh karena itu, tak seharusnya kita menjadi penyembah, apalagi pengabdi mantan.

Namun, realitanya tidak selalu demikian. Kenyataan menunjukkan betapa mantan justru sering ditempatkan di singgasana yang istimewa. Atas nama kenangan, banyak orang bersedia memelihara mantan di hati dan merawatnya di ingatan. Ada yang diam-diam masih menyelipkan foto mantan di dompet, membuat folder rahasia di laptop untuk menaruh foto-fotonya, dan secara reguler menjenguk akun facebook sekalian melihat galeri instagramnya. Bahkan, ada yang sebenarnya sudah terikat janji dengan yang lain, tapi hati dan pikirannya tetap mengabdi kepada mantan.

Supershow KAHITNA 2017 (dok. pri).
Supershow KAHITNA 2017 (dok. pri).
Suka atau tidak suka, menepis bayang-bayang mantan memang bisa lebih sulit daripada menyelesaikan tugas akhir kuliah. Menghadapi ceramah dari dosen paling galak jauh lebih ringan dibanding melawan derasnya gelombang kangen  yang datang tiba-tiba di jam 10 malam. Menahan keinginan untuk membeli sepatu dan hape baru juga masih terlalu amatir dibanding menahan kehendak yang menggebu untuk menyapa di chat. 

Mantan seringkali menimbulkan pertentangkan yang berat dalam diri karena saat hati sudah meneguhkan niat untuk lupa, pikiran justru menghendaki sebaliknya. Barangkali inilah yang membuat banyak orang berpikiran bahwa daripada susah payah meredam bayangannya, lebih baik mengenangnya. Sebuah jalan tengah yang kemudian malah dinikmati.

Realitas tentang mantan dengan segala manis dan getirnya, termasuk pertentangan antara dilupakan atau disembah, tak lepas dari jangkauan KAHITNA. Grup musik yang memiliki daya jelajah luas dalam ruang tema cinta ini sering menjadikan mantan sebagai titik tolak cerita pada beberapa lagunya. Tentu saja dalam perkara mantan, KAHITNA selalu menyuguhkan dengan gaya terbaiknya. Petikan beberapa lagu berikut ini adalah kegalauan hati para pengabdi mantan yang diangkat oleh KAHITNA.

Masihkah Ada Diriku

Kadang ada dirimu, melintasi kalbuku

Kukenali diriku, tak boleh ku bertemu

Jalan suratan lain, diri tlah terikat janji

Namun ku tak pungkiri, masih menyimpan rindu

Masihkah ada diriku

Mengganggu hari-harimu

Masihkah ada diriku

Sekadar di mimpimu?

Lagu Masihkah Ada Diriku memang jarang terdengar. Tapi lagu dari album KAHITNA IV Permaisuriku yang dirilis pada 2000 ini memuat lirik yang cukup lugas tentang seseorang yang masih merindukan mantan dan ada harapan sang mantan memiliki rasa yang sama. 

Rindu pada mantan disertai perasaan berat menerima perpisahan juga diangkat KAHITNA melalui lagu Biarkanlah dari album Sampai Nanti (1998). Agak berbeda dengan Masihkah Ada Diriku yang iramanya cenderung melankolis, Biarkanlah dibawakan dengan sedikit lebih menghentak, terutama pada bagian referen. Meskipun demikian, benang merahnya masih sama, yaitu pengabdi mantan.

Biarkanlah

Seandainya tak kau ragu padaku kasih

Takkan pernah ada perpisahan kita

Yang tiada ku kuduga dan tiada kukira

Begitu cepat semua

Semuanya berlalu

Lalu semuanya sirna

Sirna tanpa kasih sirna tanpa cinta

Biarkanlah mungkin harus sendiri

Biarkanlah kucumbu bayangmu kasih

Mungkin hanya hanya rindu yang ada padaku

Nggak Ngerti

Di sendiriku

Hati ini tlah melukis cinta

Yang ku ingini

Yang saat ini ku tak tahu di mana

Di manakah kau cantik

Sesungguhnya aku kangen kamu

Di mana dirimu aku nggak ngerti

Dengarkanlah kau tetap terindah

Meski tak mungkin bersatu

Kau slalu ada di langkahku

Jalan perpisahan yang terpaksa ditempuh karena perbedaan agama dan keyakinan selalu menyisakan kegetiran mendalam. Perpisahan semacam itu pun kerap melahirkan sosok mantan yang sangat susah dilupakan. 

KAHITNA dengan sangat syahdu dan melankolis menceritakannya lewat lagu Nggak Ngerti yang ada di album Permaisuriku (2000). Mencermati liriknya, lagu ini memperlihatkan betapa istimewanya seorang mantan sehingga dinyatakan akan selalu ada di setiap langkah.

Cinta Sudah Lewat

Pernah ku coba menyisihkan

Namun hati tak rela tuk akui

Kenyataan yang ada kasih

Kau tak mungkin ada di sini

Tanpamu cinta tak berarti

Cinta sudah lewat

Tak ku kira kan begini

Tembang Cinta Sudah Lewat adalah hit paling galau dari album berjudul sama Cinta Sudah Lewat (2003). Pada setiap konser KAHITNA, sihir lagu ini bekerja dengan cepat bahkan saat denting piano yang menjadi intro baru dimainkan. Lagu ini mewakili jeritan para pemilik hati yang masih menyimpan seribu tanya "mengapa harus berpisah?", "mengapa harus kau terikat?", "mengapa begini?". Lebih dari itu, Cinta Sudah Lewat adalah mantra bagi para penyembah dan pengabdi mantan. Begitu berartinya mantan hingga dinyatakan cinta tak lagi berarti tanpa sosoknya.

Cinta Sudah Lewat (dok. pri).
Cinta Sudah Lewat (dok. pri).
Di album Cinta Sudah Lewat juga ada lagu hymne untuk mantan, yaitu Takkan Terganti. Membaca kata demi katanya akan ditemukan bahwa lagu ini adalah sebuah pemujaan dan penghormatan pada mantan yang ditempatkan istimewa di relung hati dan takkan terganti.

Takkan Terganti

Telah lama sendiri dalam langkah sepi

Tak pernah ku kira tiada dirimu di sisihku

Meski waktu datang dan berlalu

Sampai kau tiada bertahan

Semua takkan mampu mengubahku

Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu mampu membuatku

Jatuh dan mencinta

Kau bukan hanya sekedar indah

Kau tak akan terganti

Mau dikatakan apalagi, eksistensi mantan sepertinya memang sudah menjadi bagian dari takdir kehidupan. Dari sekian banyak orang yang kita jumpai selama hidup, setidaknya ada satu yang dipersiapkan oleh Tuhan sebagai mantan. Ia dihadirkan bukan semata untuk menambah daftar kenangan, tapi untuk menyempurnakan kesadaran kita tentang makna pertemuan dua hati yang tak harus selalu berujung pada penyatuan. 

Mantan Terindah! (dok. pri).
Mantan Terindah! (dok. pri).
Seperti yang disampaikan KAHITNA lewat Mantan Terindah, lagu yang menjadi puncak persembahan untuk mantan, sekaligus lagu kebangsaan para pengabdi mantan. "Yang tlah kau buat sungguhlah indah buat diriku susah lupa!". Meskipun mantan hanyalah tinggalan sejarah, tapi seringkali ia terlalu indah untuk diabaikan. Bagi saya Mantan Terindah adalah lagu yang menyenangkan untuk didengarkan hampir setiap malam mendekati pukul 22.00.

***

Cerita sebelumnya: Wanita, Ilham Kebahagiaan dan Sumber Kegetiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun