Kedua, saya tidak mengatakan Kurio bisa menghilangkan hoax dan informasi sesat lainnya. Namun, sebagai gudang bacaan bermutu, Kurio bisa menjadi "alat" bagi seseorang untuk memoderasi diri dan pikirannya.Â
Semakin sering seseorang membaca berita-berita benar dan bermutu, maka sikap dan pikirannya, secara sadar atau tidak sadar akan menjadi lebih moderat. Membaca banyak berita dari berbagai sumber membuat pikiran manusia semakin terbuka, memperluar cara pandang, dan tidak akan mudah bereaksi secara emosional dalam menanggapi kabar-kabar tidak jelas.
Banyaknya sumber berita di Kurio juga menguntungkan pembaca karena mendapatkan banyak informasi yang bisa saling melengkapi, menguatkan, atau mengklarifikasi. Hal ini  akan membuat seseorang menjadi lebih "paham", bukan sekadar "tahu". Itulah sebabnya meski Kurio bukan aplikasi pemusnah hoax, tapi bisa memagari kita dari kemungkinan terperosok dalam kubangan informasi menyesatkan.
Ketiga,Kurio bisa mendukung gerakan literasi bagi masyarakat. Mewujudkan budaya literasi memang tidak cukup semalam. Untuk menjadi manusia literat, seseorang membutuhkan proses. Namun, setidaknya Kurio memiliki modal sebagai bagian dari proses tersebut. Kurio diambil dari kata "curious" yang berarti "ingin tahu". Rasa ingin tahu adalah awal bagi seseorang untuk menjadi manusia literat.Â
Menurut sejumlah survey dan penelitian, terjadi pergeseran tren atau kepentingan masyarakat, khususnya generasi muda dalam menggunakan media sosial (medsos) seperti facebook atau twitter, yaitu untuk mencari informasi atau berita. Sayangnya, medsos memiliki keterbatasan dalam menuliskan status atau cuitan.Â
Berita lengkap di linimasa medsos hanya bisa disematkan dalam link. Di sisi lain kebiasaan retweet atau berbagi link di medsos mempengaruhi pola baca menjadi hanya terpaku pada potongan-potongan kalimat dan informasi yang tidak lengkap. Hal ini kurang kondusif untuk mengembangkan masyarakat literat.Â
Dengan demikian Kurio juga bisa menjadi pendorong untuk menumbuhkan kebiasaan membaca berita lebih banyak dan lebih lengkap. Orang yang banyak membaca berita akan terbebas dari ketidaktahuan, menjadi lebih peka dan kritis terhadap berbagai informasi, serta bisa bersikap berdasarkan daya analisisnya terhadap informasi atau berita yang diterima. Singkat kata, inilah literasi.
***
Kesadaran dan kebiasaan membaca berita adalah upaya menjernihkan pengetahuan kita dari pemikiran dan sikap "sok tahu" yang akhir-akhir ini cenderung dominan. Lebih dari itu, membaca berita merupakan cara untuk mengembangkan budaya literasi yang menggerakkan kemajuan.
Sementara literasi sangat berkaitan dengan kemampuan manusia dalam memoderasi diri dan pikirannya dengan bacaan-bacaan yang baik. Meski untuk mewujudkan masyarakat yang literat dan melek informasi dibutuhkan upaya yang tidak instan, tapi gudang bacaan dan berita bermutu Kurio memungkinkan membuatnya menjadi lebih mudah.