Hidup bahagia, sejahtera dan berkecukupan, menjadi harapan semua orang. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, ada kalanya seseorang bekerja keras mengumpulkan harta atau kekayaan sedini mungkin.
Seorang fresh graduate misalnya. Ia akan antusias menyambut setiap kesempatan kerja yang datang. Apalagi dengan gaji yang tinggi. Lalu saat ada tawaran pekerjaan lain dengan gaji dan fasilitas yang lebih baik, ia akan beralih.Â
Setiap kesempatan akan diambil demi meraih kesuksesan. Anggapannya semakin cepat sukses maka semakin cepat meraih kebahagiaan. Selagi masih produktif apa pun dilakukan secara semaksimal demi tercukupinya kebutuhan hidup saat ini dan nanti.Â
Itu wajar karena setiap orang pada dasarnya perlu membangun kehidupan yang baik untuk dirinya dan orang-orang yang dicintainya, terutama keluarga. Â Meski demikian kenyataan seringkali tidak seindah harapan.Â
Kepastian vs Ketidakpastian
Tuhan memberikan anugerah berupa hidup, sehat dan usia produktif kepada setiap orang. Ketiganya merupakan modal pasti untuk membangun masa depan.Â
Tapi di antara kepastian tersebut, ada risiko dan ketidakpastian yang menyertai.  Selagi kebanyakan orang cenderung fokus pada kepastian yang ada di depan mata saat ini, kejadian di masa depan selalu menjadi misteri. Meski seseorang telah merancang hidupnya dengan rapi, tetap saja ada penghalang saat menjalaninya. Sekalipun seseorang bekerja  keras mengumpulkan uang, pasti ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang tak terduga. Setiap saat kemalangan bisa menghampiri, seperti sakit parah, terkena PHK, menjadi korban bencana dan sebagainya.
Hal-hal tersebut bisa menyebabkan harapan yang telah ditetapkan menjadi menyimpang. Dalam kondisi terburuk ketidakmampuan seseorang menghadapi kejadian tak terduga bisa membuat harapan untuk hidup bahagia dan sejahtera justru berbuah nestapa.Â
Persepsi vs Realita
Ahli perencana keuangan Henra Sensei dalam acara Kompasiana Nangkring Bersama AXA di Hotel Eastparc, Yogyakarta pada 20 Juli 2017, mengatakan bahwa banyak orang Indonesia bisa dengan mudah mengumpulkan kekayaan, tapi gagap dalam mengelola dan melestarikannya. Salah satu penyebabnya adalah terlalu yakin dengan persepsi, padahal realitanya berbeda.
Contohnya, banyak orang menganggap menabung banyak uang di bank akan menghadirkan kemudahan sumber dana untuk keluarga di masa depan. Sementara realitanya saat seseorang meninggal dunia, tabungan miliknya di bank tidak bisa langsung diakses atau diserahkan ke pewarisnya. Bank akan memeriksa terlebih dahulu apakah sang pemilik meninggalkan kewajiban seperti tunggakan pajak atau hutang. Tabungan seseorang di bank juga bisa dibekukan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.


Persepsi tentang gaji yang besar harus diwaspadai. Banyak orang terlena dengan jebakan rasa "nyaman" karena menganggap gaji atau penghasilan yang besar akan membuatnya "aman". Padahal, kebutuhan dan pengeluaran hidup seringkali naik lebih besar.
Ekspektasi terhadap karir dan kesuksesan juga perlu dikendalikan karena seiring bertambahnya usia, produktivitas dan kinerja seseorang akan menurun. Pada saat bersamaan risiko-risiko akan meningkat.
Pahami DenganPraxis
Sekalipun kesejahteraan berkorelasi dengan kebahagiaan, menjadi kaya bukanlah penentu segalanya. Kekayaan yang ada sekarang memang bisa menghadirkan kesenangan hidup untuk saat ini. Namun, belum tentu melahirkan kebahagiaan di masa depan.
Menurut Henra Sensei, untuk meraih kesejahteraan di masa depan setiap orang perlu memiliki perencanaan keuangan yang baik. Orang yang bijaksana dalam mengelola aset/harta, serta bisa memanfaatkannya dengan baik, maka ia berada di jalur yang benar dalam membangun kebahagiaan hidup untuk dirinya dan keluarga.
Hal itu juga yang ditunjukkan dalam permainan Praxis. Permainan yang mengadopsi model permainan monopoli ini mensimulasikan bagaimana seseorang menjalankan peran kehidupannya. Ada pion yang mewakili pemain, dadu untuk menentukan banyaknya langkah, uang mainan, serta beberapa macam kartu yang berisi kesempatan dan risiko yang bisa dialami pemain.
Dalam permainan Praxis, setiap pemain akan berkarir dengan pekerjaan tertentu dan mendapatkan gaji sesuai jabatannya. Dalam perjalanannya ada kesempatan dan pilihan untuk mendapatkan penghasilan lebih banyak. Pemain bisa berganti pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi dan berinvestasi di berbagai sektor yang dianggap menguntungkan. Pemain bisa menabung, memiliki properti dan juga membeli asuransi.
Tapi, ada juga  kemalangan yang bisa tiba-tiba terjadi. Pemain bisa jatuh sakit dan membayar biaya perawatan yang mahal. Tekanan ekonomi akibat inflasi dan kebijakan pemerintah bisa mengubah kondisi keuangan. Pemain bisa kehilangan pekerjaan dan secara bersamaan dihadapkan pada biaya pendidikan anak yang tinggi. Kemungkinan-kemungkinan tak terduga tersebut diawali dari ketidakpastian bilangan dadu yang muncul saat dilempar.
Permainan Praxis menjadi alternatif untuk memahami perencanaan keuangan yang baik. Kebijaksanaan dan kecermatan setiap orang dalam mengambil keputusan-keputusan penting terkait perencanaan keuangan diuji dalam permainan ini. Sehingga pada akhir permainan yang dianalogikan sebagai masa depan, setiap pemain akan memiliki nasib yang berbeda. Ada yang terlilit hutang, ada yang hanya mewariskan sedikit kekayaan, ada yang bisa menikmati dana pensiun, dan ada yang meraih kesejahteraan dengan banyak harta.

Ketiga, seseorang sebaiknya memilih jenis aset yang bisa dengan mudah dipindahkan kepada orang tercinta yang dipercaya, seperti keluarga, secara legal. Keempat, di tengah ketidakpasian, perlu dipertimbangkan untuk memiliki instrumen yang mampu meminimalkan atau mengalihkan risiko jika terjadi hal-hal yang tak terduga. Kelima, mengumpulkan harta memang tidak salah. Tapi selagi masih hidup dan sehat, setiap orang perlu berbagi dan menggunakan kekayaannya bersama orang-orang tercinta. Ini adalah bagian dari menikmati hidup.
Rencanakan Lebih
Ketika pertama kali menentukan tujuan hidup untuk masa depan dan mulai melakukan perencanaan keuangan, setiap orang biasanya menetapkan tenggat waktu dan jumlah uang atau kekayaan yang diharapkan bisa mencukupi kebutuhannya.
Fokus akan ditujukan untuk memikirkan bagaimana cara terbaik memenuhinya. Namun, seiring waktu fokus itu akan berkurang. Kesibukan dan datangnya masalah-masalah lain yang menyita perhatian membuat waktu dan target yang telah ditetapkan semula menjadi terlewatkan.


MIP menjembatani harapan setiap orang untuk menghadirkan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta dengan menyediakan perlindungan dan pertanggunngan atas risiko dan ketidakpastian selama perjalanan hidup. Dengan formula "3 Pasti" MIP memberikan tiga kepastian. Pertama, kepastian perlindungan jiwa dan kecelakaan seumur hidup sampai usia 100 tahun. Kedua, kepastian masa bayar dan masa pertanggungan yang bisa dipilih secara personal. Ketiga, kepastian dana tunai di masa pensiun.Â
Premi terkecil MIP senilai Rp5.000.000 per tahun dengan masa pembayaran 5, 10, 15 atau 20 tahun sesuai kebutuhan. Pembayaran preminya cukup fleksibel. Bisa dilakukan melalui autodebet rekening tabungan dengan metode bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan.
Meski masa pertanggungannya hingga usia 100 tahun, tertanggung tidak harus menunggu hingga akhir pertanggungan untuk dapat menikmati manfaatnya. Saat tertanggung memasuki usia 65 tahun MIP memberikan 20% dari uang pertanggungan sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih awal.
Kemudian apabila tertanggung meninggal dalam masa pertanggungan, MIP memberikan 100% uang pertanggungan dikurangi manfaat dana tunai yang telah dibayarkan selama masih hidup. Apabila tertanggung meninggal akibat kecelakaan, MIP memberikan pertanggungan ganda yaitu pertanggungan meninggal dunia dan pertanggungan meninggal dunia akibat kecelakaan. Dengan kata lain MIP dari AXA Financial memberikan ketenangan dan perlindungan atas rencana masa depan.
***
Betapapun terbatasnya waktu dan usia, setiap orang perlu menetapkan tujuan hidup terbaik. Bangunlah kebahagiaan dengan menentukan prioritas dan lakukan setiap rencana dengan cara yang benar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI