Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bu Aminah dan Dawet Onggok Khas Klaten yang Manis, Asam, Segar!

19 Mei 2017   17:20 Diperbarui: 19 Mei 2017   20:37 2381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Dawet Onggok khas Klaten racikan Bu Aminah (dok. pri).

Pantas saja ketika mencicipi Es Dawet Onggok racikannya, saya mendapati tekstur dawet yang kenyal namun lembut di lidah. Rasanya cenderung tawar dan hanya sedikit jejak manis yang terlacak. Tapi saat diaduk bersama santan kelapa dan sirup gula jawa yang kental, segera terbit rasa manis yang kuat. 

Tape beras dengan aroma dan cita rasa yang unik sebagai pelengkap Es Dawet Onggok (dok. pri).
Tape beras dengan aroma dan cita rasa yang unik sebagai pelengkap Es Dawet Onggok (dok. pri).
Es Dawet Onggok khas Klaten racikan Bu Aminah (dok. pri).
Es Dawet Onggok khas Klaten racikan Bu Aminah (dok. pri).
Es dawet onggok juga memiliki isian istimewa lainnya, yaitu tape beras. Proses fermentasi dalam bungkus daun pisang menghasilkan aroma dan cita rasa tape beras yang segar dan sedikit asam. Saat dicampurkan ke dalam es dawet onggok, bukan hanya membuat tampilannya semakin memikat, tapi juga menghasilkan sensasi rasa yang lebih memikat lidah. Segelas es dawet onggok sangat menyegarkan dengan dominasi rasa manis dan jejak asam yang menggigit.

Selama ini di Klaten tape beras memang lebih populer dibanding tape singkong. Selain dijajakan di pasar-pasar tradisional, oleh masyarakat Klaten tape beras juga sering dijadikan kudapan untuk menjamu tamu yang berkunjung ke rumah. 

Dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Klaten juga berupaya mengangkat dan mempromosikan Es Dawet Onggok sebagai salah satu kuliner khas daerahnya. Salah satunya dengan membagikan peralatan seperti gerabah atau gentong kepada masyarakat yang ingin berjualan Es Dawet Onggok. Sayangnya, menurut Bu Aminah, upaya itu kurang tepat sasaran. Beberapa warga penerima bantuan memilih menjual kembali peralatan tersebut.

Meskipun demikian, sejak 2015 penjual Es Dawet Onggok di Klaten terus bertambah, termasuk di sekitar Jalan Wedi-Klaten tempat Bu Aminah berjualan. Penjual Es Dawet Onggok juga banyak dijumpai di Cawas, Bayat, serta di beberapa ruas Jalan Jogja-Solo dan di dalam kota Klaten. Beberapa di antara mereka menyajikan Es Dawet Onggok dengan gelas. Tapi tidak sedikit pula yang menggunakan mangkuk kecil. 

Es Dawet Onggok yang manis, asam, dan segar! (dok. pri).
Es Dawet Onggok yang manis, asam, dan segar! (dok. pri).
Pada hari-hari biasa para penjual Es Dawet Onggok biasanya mulai berjualan sejak pukul 09.00 pagi. Tapi pada bulan Ramadhan nanti, Bu Aminah berencana baru akan berjualan mulai pukul 15.00 untuk melayani pembeli yang ingin berbuka puasa dengan Es Dawet Onggok.

Meminum segelas atau dua gelas Es Dawet Onggok rasanya sudah wajib dilakukan saat melintas di Klaten mulai sekarang. Selain rasanya unik dan segar, harganya pun murah. Segelas Es Dawet Onggok buatan Bu Aminah dihargai Rp3500 sudah termasuk tambahan tape beras. Yuk ke Klaten dan buktikan segarnya Es Dawet Onggok!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun