Ayam kampung goreng yang nikmat dan gurih (dok. pribadi).
Dicocol ke dalam sambal lombok ijo, gurihnya ayam goreng semakin terasa. Sambalnya tidak terlalu pedas dengan sedikit jejak asin. Lombok ijo diulek kasar lalu diberi minyak goreng. Sepintas seperti sambal korek.
Begitu pula saat disantap bersama lauk pelengkapnya, kenikmatannya semakin sulit dielakan. Serundengnya yang kasar bercita rasa gurih. Orek tempenya perpaduan rasa manis dan pedas yang sedang. Tak ketinggalan soun goreng dan terong penyetnya yang juga nikmat. Tahu gorengnya yang seperti tahu pong dengan kulit yang krispy serta isinya yang tidak terlalu padat menjadi cemilan pendamping yang pas.Â
Es buah porsi besar dengan cita rasa manis dan masam yang menyegarkan (dok. pribadi).
Potongan buah di dalam es menjadi pencuci mulut yang pas setelah menyantap ayam goreng (dok. pribadi).
Paket komplit ayam kampung goreng segera tandas. Saatnya menenggak minuman yang segar, yaitu segelas es buah yang sempat membuat saya kaget saat dihantar ke meja karena ternyata gelasnya cukup besar. Isian buah potongnya juga lumayan royal. Ada semangka, nanas, dan melon. Masih ditambah
nata de coco dan biji selasih. Semua isian itu digenangi jus nanas yang encer sehingga es buah ini menghasilkan perpaduan rasa manis dan asam yang sangat menyegarkan. Saya membayangkan jika es buah porsi besar ini dinikmati saat cuaca panas terik, sensasi segarnya pasti akan lebih terasa.
Selamat makan! (dok. pribadi).
Ayam kampung goreng yang gurih dan lezat serta segelas es buah yang segar tiada tara berhasil memuaskan perut dan lidah saya sore itu di Surabaya. Bekal yang cukup sebagai energi untuk menikmati pertunjukkan KAHITNA di malam harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya