Malam pada bulan Ramadhan yang lalu, saya bersama kompasianer Ang Tek Khun, Iqbal Kautsar serta Pak Sulhan, dosen Ilmu Komunikasi UGM, duduk satu meja di sebuahtempat makan bergaya tradisional tak jauh dari Kraton Yogyakarta. Kami membicarakan ide sebuah kegiatan. Pertemuan tersebut menghasilkan gagasan perjalanan yang berharap bisa terlaksana.
Kabar baik datang beberapa minggu kemudian. “Timur Ke Barat” siap dimulai. Pesertanya adalah para komunitas alumni Newmont Bootcamp yang saat tulisan ini dibuat telah berganti nama menjadi Batu Hijau Bootcamp.
Komunitas Batu Hijau Bootcamp berisi banyak orang dengan berbagai latar belakang. Beberapadi antaranya juga merupakan blogger Kompasiana (kompasianer). Selain saya, Pak Ang Tek Khun, dan Iqbal Kautsar, ada nama kompasianer Dhanang Dhave, Intan Rosmadewi, Dzulfikar, Sam Leinad, Aan Widhi Atma dan lain-lain.
“Timur Ke Barat” bukanlah perjalanan biasa. Dimulai pada Selasa (23/8/2016) di Pulau Sumbawa, kegiatan ini berlanjut di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta hanya dalam rentang waktu kurang dari satu minggu. Di setiap tempat yang disinggahi, Batu Hijau Bootcamp melakukan aktivitas sosial dengan komunitas dan masyarakat lokal.
Hari pertama kegiatan berlangsung di SMP Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Berada di daerah yang jauh dari kota, kedatangan Batu Hijau Bootcamp disambut baik oleh pihak sekolah dan para siswa. Apalagi, komunitas Batu Hijau Bootcamp tidak sekadar menyapa melainkan juga menyuntikkan semangat kepada para siswa untukterus belajar dan percaya diri menetapkan cita-cita.
Di tempat tersebut mereka bergabung dengan Yayasan Tunas Hijau melakukan edukasi lingkungan kepada anak-anak. Dalam suasana yang akrab lewat sejumlah permainan, anak-anak diajak untuk mencintai lingkungan dengan sikap hidup yang bersih. Kegiatan yang dilakukan antara lain berlatih mencuci tangan dengan benar serta pengenalan jenis sampah dan pemisahannya.
Meninggalkan Surabaya, Batu Hijau Bootcamp melanjutkan misi ke Barat. Kamis siang (25/8/2016) Batu Hijau Bootcamp tiba Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan bergabung dengan anggota asal Yogyakarta serta Jabodetabek yang tiba lebih dulu pada pagi hari.
Suasana akrab dan bersahabat membuat kegiatan berlangsung meriah. Beberapa permainan yang digelar memecah tawa serta gembira semua orang yang ada di tempat tersebut. Batu Hijau Bootcamp mengajak anak-anak bercerita tentang cita-cita dan hobi mereka. Beberapa anak pun tak segan menyanyikan lagu nasional seperti Indonesia Raya.
Pada kesempatan itu Batu Hijau Bootcamp juga menyerahkan sejumlah bantuan untukmendukung aktivitas kegiatan belajar dan bermain di KAGEM, antara lain meja,rak buku, papan tulis, dan sejumlah buku bacaan.
Sabtupagi (27/8/2016),kereta api yang semalam meluncur dari stasiun Tugu Yogyakarta,tiba mengantarkan Batu Hijau Bootcamp di Jakarta. Tak lama kemudian rombongan bergegas menuju Yayasan Al Hasyim di daerah Jakarta Selatan. Setelah melewati gang sempit di antara rumah-rumah warga, Batu Hijau Bootcamp sampai di lokasi.
Fitur paint dan aplikasi MS Word mereka gunakan untuk menuliskan nama dan membuat berbagai bentuk gambar. Meski sederhana, anak-anak terlihat senang dengan hasil kreasinya masing-masing. Pada akhir kegiatan Batu Hijau Bootcamp juga menyerahkan satu perangkat komputer kepada Yayasan Al Hasyim.