Di dalam cagar biosfer juga terlacak 46 spesies mamalia, 159 spesies  burung, 30 spesies ikan, 11 spesies reptil, dan 162 spesies ngengat. Beberapa spesies tersebut adalah Beruang madu (Helarctos malayanus), Tapir (Tapirus indicus), Gajah Sumatera (Elephas maximus), dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Terdapat pula spesies yang sangat dilindungi yaitu Butung Rangkong (Buceros bicornis), Ikan Arwana (Scleropages formosus), dan Buaya muara (Crocodilus porosus).
Gajah sumatera bernama Ivo Duanti di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (dok. pri).
Meskipun demikian, alam Giam Siak Kecil-Bukit Batu perlu mendapatkan perhatian khusus. Ekosistem hutan rawa gambut yang membentuk biosfer ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas manusia. Jika tidak dikelola dengan baik dan ketat, peristiwa seperti kebakaran dan perambahan hutan dengan cepat mengubah keseimbangan alam di Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Apalagi, ekosistem hutan rawa gambut memiliki kemampuan regenerasi yang berbeda dengan hutan tropis pada umumnya.
Oleh karena itu, Â pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu dan pemanfaatan sumber daya alam di dalamnya harus tetap didasarkan pada prinsip kelestarian. Pembangunan kawasan dan ekonomi di sekitar cagar biosfer harus diarahkan untuk mendatangkan timbal balik yang menguntungkan bagi lingkungan serta masyarakat secara berkelanjutan.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu dengan ekosistem hutan rawa gambut (dok. pri).
Harapan telah bersemi di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau. Kini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaganya tetap
lestari agar terus bertambah nafas kehidupan yang bisa dihirup dari bumi Indonesia.
Teks dan foto: Hendra Wardhana
Lihat Inovasi Selengkapnya