Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Para Pencari Tuhan, Bukan Sinetron Religi Tempelan

20 Juni 2016   19:41 Diperbarui: 23 Juni 2016   11:20 2678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Jack yang diperankan oleh Dedy Mizwar menjadi salah satu tokoh utama dalam serial religi Para Pencari Tuhan (vidio.com).

Tokoh antagonis pun tidak diwujudkan dalam pribadi yang sepenuhnya jahat atau berwatak buruk. Bahkan, boleh dibilang tidak ada tokoh yang 100% antagonis di PPT. Pak Jalal yang dikenal angkuh dan suka meremehkan orang lain, juga sering membantu sesama dan bertanggung jawab pada keluarga.

Tokoh yang lain juga merepresentasikan kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya.  Azzam dan Aya mencerminkan realitas pasangan muda beserta masalahnya. Hansip Udin, mewakili kelompok masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar.  Asrul adalah gambaran rakyat miskin beranak banyak yang memiliki keteguhan hati untuk berusaha. Tak ketinggalan trio pengurus RT/RW yang penuh intrik dan berpandangan materialistis. Tak jarang ketiganya  memanasi warga untuk melakukan protes terhadap pihak tertentu.

Bang Jack yang diperankan oleh Dedy Mizwar menjadi salah satu tokoh utama dalam serial religi Para Pencari Tuhan (vidio.com).
Bang Jack yang diperankan oleh Dedy Mizwar menjadi salah satu tokoh utama dalam serial religi Para Pencari Tuhan (vidio.com).
Para Pencari Tuhan juga berani mengangkat masalah-masalah yang dianggap sensitif. Contohnya mengenai wacana poligami, orang tua yang jatuh cinta lagi, imam sholat yang tidak konsentrasi, dan ruangan mushola yang digunakan untuk tidur. Sementara banyak masjid dan mushola yang hanya dibuka saat waktu sholat dan melarang masyarakat singgah istirahat di dalamnya.  Para Pencari Tuhan menampilkan hal-hal itu secara lugas sebagai otokritik. Banyak unsur humor diselipkan, namun tetap dibawakan secara wajar dan sesekali menggunakan perumpamaan.

Bukan Religi Tempelan

Sejatinya tema besar Para Pencari Tuhan adalah hidup dengan mendekatkan diri pada ajaran Islam. Meskipun demikian, cerita yang diangkat merupakan perpaduan antara tema agama dengan nilai-nilai sosial yang bersifat universal.  Dialog-dialog yang muncul bukan berbentuk khotbah melainkan diskusi. Muatan dakwah yang disampaikan tidak menggurui secara verbal. Namun, membimbing penonton untuk merefleksikan pada diri sendiri. Gaya penyampaian ini dirasakan lebih membekas.

Pada 2008 Para Pencari Tuhan mendapatkan anugerah Special Award for Foreign di ajang International Drama Festival di Tokyo, Jepang. Ini merupakan salah satu bukti sekaligus pengakuan terhadap kualitas cerita dan kekuatan pesan yang dibawakan.

Para Pencari Tuhan seolah menjadi koreksi bagi sinetron atau drama religi lainnya yang cenderung menjadikan agama hanya sebagai tempelan.  Ada drama yang memasang judul religi, namun isinya justru mendangkalkan ajaran agama seperti mengumbar kisah mistis. Banyak sinetron mengambil latar dakwah namun didominasi oleh kisah anak durhaka, mertua yang jahat, suami selingkuh atau kekerasan dalam rumah tangga. Para Pencari Tuhan tidak demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun