Pak Tarsim sempat menggambarkan kondisi saat awal kehadiran PTNNT di Sumbawa Barat. Saat itu penduduk lokal berebut kesempatan bekerja di Newmont. Menurutnya banyak  penduduk berpikir bahwa bekerja di pertambangan bisa mendatangkan kehidupan yang enak secara cepat. Akibatnya kecemburuan dengan mudah muncul di tengah-tengah masyarakat saat itu. Rasa cemburu tidak hanya ditujukan kepada warga pendatang yang sudah bekerja seperti dirinya, tetapi juga terjadi antar sesama penduduk lokal. Namun, kini hal itu sudah dianggapnya biasa.
Tenggara Explorer memperlambat lajunya. Perangkat komunikasi yang dibawa Pak Tarsim tiba-tiba berbunyi. Kami pun menyudahi perbincangan dan bergegas turun ke bagian belakang kapal. Tak berapa lama kemudian Pak Tarsim sudah berada di posisinya, bersiap menjalankan tugas menurunkan rosette sampler ke dalam laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H