Mimpi-mimpi anak Sekongkang tersebut adalah kabar baik. Asa melanjutkan pendidikan dan melihat dunia luar boleh jadi menunjukkan telah ada pergeseran pandangan pada generasi Sekongkang saat ini. Cita-cita mereka tak lagi kaku mengarah ke tambang. Kendalanya adalah mereka tak cukup yakin pada kemampuan dirinya. Ada rasa ragu untuk melangkah dan menyambut mimpi-mimpi yang sudah digantungkan di luar sana. Padahal, mereka tidak sendirian. Banyak sebaya mereka dari daerah lain yang sanggup berlari meski harus memulai langkahnya dari jauh.
Dinamika ini harus dipahami oleh pemerintah daerah dan PTNNT. Kepekaan membaca dan menangkap mimpi-mimpi anak Sekongkang sangat penting. Sembari memperbaiki sinergi, pemda dan PTNNT perlu memperkuat program-program terarah yang bertujuan menyiapkan anak-anak Sekongkang meraih mimpi di luar.
[caption caption="Murid kelas XI memanfaatkan waktu istirahat untuk belajar mempersiapkan pelajaran berikutnya."]
[caption caption="Saya dan Dhanang Dave dalam diskusi grup bersama murid SMU Sekongkang yang tertarik dengan Biologi, Kimia dan Farmasi."]
Laboratorium komputer yang sudah tak berfungsi di SMU 1 Sekongkang karena perangkatnya rusak harus segera diperbaiki dan ditingkatkan. Saat ini untuk memfasilitasi pengajaran komputer dan teknologi informasi, para murid hanya mengandalkan satu laptop milik guru komputer. Demikian juga dengan laboratorium IPA yang perlu ditingkatkan fasilitas dan penggunaannya. Peran perguruan tinggi baik di NTB maupun luar daerah juga diharapkan untuk memfasilitasi dan memberikan motivasi kepada anak-anak lingkar tambang agar tak ragu melangkah. Mereka perlu disapai karena meski sudah memiliki cita-cita melanjutkan pendidikan, namun masih kekurangan informasi tentang yang akan terjadi dan harus dikerjakan saat menjalani babak baru kehidupan mereka. Kepercayaan diri anak-anak Sekongkang harus dilambungkan sejak dini. Salah satu caranya dengan meningkatkan wawasan dan kemampuan mereka.
[caption caption="SMU 1 Sekongkang, Sumbawa Barat, NTB."]
Senang sekali melihat dan membaca satu demi satu kertas bertuliskan cita-cita anak Sekongkang. Mengesankan pula menatap mata-mata yang penuh mimpi di dalamnya. Anak-anak Sekongkang sama seperti anak Indonesia lainnya yang ketika melangkah keluar rumah menuju sekolah, bukan hanya buku yang dibawa, tetapi juga asa. Jangan sampai mimpi-mimpi itu terbang tak tergapai. Saatnya mereka mewujudkan mimpi menjadi generasi yang mandiri, berdaya dan maju dengan atau tanpa tambang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H