[caption caption="Taman Safari Prigen, lembaga konservasi modern yang menggabungkan aspek perlindungan satwa dengan edukasi dan rekreasi (dok. Taman Safari Prigen)."][/caption]
Sebagai negara dengan keanekaragaman makhluk hidup yang sangat tinggi, konservasi menjadi kebutuhan sekaligus prioritas utama di Indonesia. Keberadaan lembaga konservasi sangat diperlukan sebagai pilar dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan potensi keanekaragaman tersebut. Lembaga konservasi juga berperan mengedukasi danmenumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting kelestarian makhluk hidup sebagian bagian tak terpisahkan dari lingkungan.
Taman Safari Indonesia II atau Taman Safari Prigen adalah lembaga konservasi sekaligus tempat wisata di Jawa Timur yang memiliki komitmen tinggi untuk melestarikan dan melindungi satwa di Indonesia. Safari Prigen yang merupakan bagian dari Taman Safari Indonesia, berlokasi di Desa Jatiarjo. Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Berada di lereng Gunung Arjuna dengan ketinggian hingga 1500 mdpl, Safari Prigen menyediakan ruang dan habitat yang baik bagi satwa sekaligus menjadi tempat rekreasi yang nyaman untuk dikunjungi. Dengan luas 350 hektar Safari Prigen menjadi yang terluas di Indonesia dan terbesar di Asia.
[caption caption="Ashrully Setia, Marketing Communication Manager Safari Prigen pada Kompasiana Coverage & Media Gathering bersama kompasianer dan media di Yogyakarta, 6 Februari 2016 (dok. pribadi)."]
[caption caption="Suhadi selaku supervisor keeper menjelaskan berbagai upaya konservasi dan kegiatan lain yang dilakukan Safari Prigen (dok. pribadi)."]
Sebagai lembaga konservasi ex-situ, saat ini Safari Prigen menjadi rumah bagi lebih dari 3000 satwa dari sekitar 200 spesies. Satwa yang hidup di dalamnya merupakan satwa khas Indonesia dan satwa dari beberapa negara lain yang dipelihara sehingga mampu hidup dan berkembang dengan baik di Safari Prigen. Satwa-satwa tersebut dibagi ke dalam zona area Asia, Afrika, serta Amerika-Eropa.
[caption caption="Induk tapir dan anaknya yang lahir di Taman Safari Prigen (dok. Taman Safari Prigen)."]
Ashrully Setia selaku Marketing & Communication Manager dan Suhadi, SPV Keeper Gajah dan Badak, pada Kompasiana Coverage yang berlangsung di Yogyakarta beberapa waktu lalu, menjelaskan beberapa hal tentang Safari Prigen serta program kegiatan yang telah dijalankan Safari Prigen sejak beroperasi pada 1997. Aspek kesejahteraan satwa (animal welfare) sangat diperhatikan oleh Safari Prigen. Makanan diberikan sesuai kebutuhan dan karakter spesifik setiap satwa. Gajah misalnya, makanan utama yang diberikan adalah kayu dan rumput dengan jumlah sebanyak 15% dari berat badannya. Setiap hari Safari Prigen menyediakan 11 ton rumput sebagai pakan untuk sejumlah satwa termasuk gajah.
Selain diberi makan, satwa dilatih dan dirawat oleh 230 para keeper berpengalaman. Para keeper juga memantau kondisi satwa setiap hari, meliputi perilaku harian, berat badan, hingga pertumbuhan fisik satwa. Suhadi mencontohkan panjang gigi geraham gajah ini selalu diukur agar tidak memanjang karena bisa membahayakan keselamatan satwa tersebut.
[caption caption="Salah satu keeper wanita di Taman Safari Prigen yang sehari-hari bertugas melatih dan merawat satwa (dok. Taman Safari Prigen).)."]
Demi memperkuat upaya konservasi dan meningkatkan kualitas SDM, Safari Prigen mengirimkan para keeper ke luar negeri untuk memperkaya ilmu. Selain itu itu juga bertujuan membandingkan kekurangan dan keunggulan strategi konservasi satwa di dalam dan di luar negeri. Menurut Suhadi satwa seperti gajah sangat disayangi dan diperlakukan istimewa di Eropa.
Makanan enak selalu tersedia dalam jumlah besar. Makam untuk gajah yang meninggal juga dibuat sangat baik. Namun, pemberian makanan enak dalam jumlah banyak justru memicu obesitas sehingga mengancam keselamatan satwa itu sendiri. Akibatnya saat gajah hamil dan harus menjalani operasi cesar, nyawa sang induk dan anak tidak bisa diselamatkan. Saat ini hampir semua keeper Safari Prigen pernah menimba ilmu di luar negeri.
Untuk menjaga kesehatan satwa dan lingkungannya, Safari Prigen didukung oleh 6 tenaga medis yang 3 di antaranya adalah dokter hewan. Mereka dibantu oleh para koas dari beberapa universitas seperti Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Safari Prigen juga melakukan pengolahan limbah dan kotoran menjadi produk bermanfaat seperti biogas, pupuk organik dan papan daur ulang.
Safari Prigen berkomitmen menyelamatkan satwa terancam, baik yang berada di Jawa maupun luar Jawa. Satwa-satwa yang diselamatkan biasanya karena habitatnya rusak atau kehidupannya terdesak oleh aktivitas manusia. Salah satu contohnya adalah penyelamatan tapir di Riau yang dijerat oleh perambah hutan hingga tungkai kanannya patah. Setelah diselamatkan lalu dibawa ke Safari Prigen, tapir berhasil pulih dan bisa melahirkan keturunannya. “Kalau kami tidak peduli, nggak mungkin kami mengevakuasi satwa tersebut”, tegas Suhadi. Selain itu, Safari Prigen juga menyelamatkan Lumba-lumba, gajah, Jalak Bali dan Harimau Sumatera dari beberapa daerah lain.
[caption caption="Perlindungan satwa hingga bisa menghasilkan keturunan menjadi salah satu prioritas konservasi di Taman Safari Prigen (dok. pribadi)."]
Tak hanya fokus pada pemeliharaan, perlindungan dan penyelamatan satwa, Safari Prigen juga melakukan penelitian dan pendidikan. Salah satunya dengan mengembangkan inseminasi buatan dan perkawinan silang untuk menghasilkan keturunan satwa dengan sifat karakter genetik baru yang unggul. Melalui teknik ini telah lahir “Jaliteng” hasil perkawinan antara Sapi Bali dan Banteng Jawa yang memiliki bobot lahir lebih berat. Baru-baru ini juga telah dilahirkan 9 ekor gajah di Safari Prigen. Selanjutnya Safari Prigen berusaha melakukan perkawinan badak yang diharapkan dapat berhasil dalam waktu 2 tahun ke depan.
Dalam melakukan perkawinan satwa, Safari Prigen menjalin kerja sama pertukaran satwa dengan kebun binatang dan lembaga konservasi lain, termasuk yang berada di luar negeri. Hal ini untuk menghindari perkawinan sedarah (inbreeding) antar satwa dalam satu garis keturunan yang sama.
Safari Prigen memberi kesempatan kepada masyarakat untuk belajar seputar konservasi satwa. Oleh karena itu Safari Prigen memberi kesempatan magang kepada para mahasiswa terpilih dari berbagai disiplin ilmu seperti Kedokteran Hewan, Biologi, Kehutanan hingga Kepariwisataan. Namun, mereka yang mengikuti magang harus memiliki IP di atas 3,0. Menurut Suhadi hal ini disesuaikan dengan kebutuhan program konservasi di Safari Prigen. “Kami ingin memberikan pengetahuan konservasi secara total kepada mereka. Harapannya setelah magang mereka berkomitmen untuk mendukung konservasi”, ujarnya. Selain itu setiap bulan Safari Prigen melakukan kunjungan ke berbagai sekolah untuk memberikan mengedukasi siswa tentang satwa konservasi sejak dini.
Meskipun menjalankan fungsi perlindungan, pendidikan, dan penelitian, namun sebagai lembaga konservasi modern Safari Prigen tidak melupakan aspek rekreasi. Oleh karena itu Safari Prigen yang beroperasi setiap hari termasuk di hari libur, menyediakan beragam fasilitas serta kegiatan yang bisa dinikmati para pengunjung secara aman, sehat dan menyenangkan. Tiket yang tersedia juga bisa dijangkau dengan rentang harga Rp. 70.000-135.000 untuk wisatawan domestik dan termahal Rp. 160.000 untuk wisatawan asing.
[caption caption="Wahana permainan terdapat di Taman Safari Prigen (dok. Taman Safari Prigen)."]
Melalui safari adventure pengunjung dapat merasakan pengalaman berpetualang sambil mengamati perilaku dan kehidupan satwa di habitatnya. Banyak spesies yang bisa disaksikan dalam safari adventure, antara lain jerapah, macan tutul, gajah sumatera, tapir, singa, rusa, bison, liama, kuda nil, unta, burung, buaya muara, kasuari, dan lain sebagainya. Pengunjung Safari Prigen bisa mengikuti kegiatan khusus seperti pengamatan burung (bird watching), mengenal gajah (elephant’s story & elephant journey), berenang bersama lumba-lumba (dolphin bay), serta pertunjukkan satwa lainnya yang digelar setiap hari
[caption caption="Elephant Journey, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di Taman Safari Prigen (dok. Taman Safari Prigen)."]
Pengunjung pun bisa berinteraksi secara aman dengan sejumlah satwa lucu yang telah dijinakkan di Baby Zoo. Terdapat area permainan dengan lebih dari 23 wahana seperti superbowl, roller coaster, sepeda layang, safari swinger, paintball, Indian kayak, gajah terbang dan masih banyak lagi. Di tahun 2016 Safari Prigen juga akan mengadakan event istimewa yaitu Safari Run. Dalam kegiatan ini pengunjung diajak berolahraga dengan berlari sejauh 5 km dan 8 km. Pengunjung akan merasakan sensasi color run dan melintasi habitat satwa selama berlari.
Safari Prigen menawarkan petualangan rasa dengan bersantap kuliner ditemani harimau putih di Tiger Cave Restaurant. Kuliner lain juga bisa dinikmati di Gading Restaurant, Captain Kroc’s, Waroeng Deso dan Safari Fried Chicken. Pengunjung juga bisa menginap dengan aman dalam suasana alam liar di Banteng Camp.
Berbekal kepedulian dan kecintaan terhadap satwa, Safari Prigen mampu menjalankan misi konservasi dengan paradigma modern. Tidak sekadar melestarikan dan menampilkan satwa, Safari Prigen juga mengangkat sisi edukasi dan memberikan hiburan yang sehat. Indonesia sangat beruntung memiliki Taman Safari Prigen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H