Natrium Sianida (NaCN) dan Pottasium Sianida (KCN) juga sejak lama kerap disalahgunakan untuk racun ikan, campuran bom ikan, racun ternak dan pembunuh hama. Seorang rekan yang bekerja di sebuah lembaga laboratorium uji dan standar mutu di Jakarta menyebutkan sering mendapatkan sampel makanan termasuk olahan ikan untuk diperiksa kandungan sianida di dalamnya.
Kekeliruan lainnya ada dalam analisis yang meragukan pembunuhan dengan sianida karena konsentrasinya dianggap tidak sebanding dengan sasaran korbannya. Logika aneh ini kemungkinan juga disebabkan karena pengamat tidak pernah menggunakan bahan kimia dan keliru memahami konsentrasi racun sianida di kopi Mirna. Ketika mendengar pernyataannya di Kompas TV dan Metro TV, saya tersenyum kecut sambil berkata dalam hati: “kalau pembunuh harus menghitung dulu konsentrasinya, menimbang dosis letal hingga LD50, menyesuaikannya dengan berat badan korban, itu namanya praktikum atau penelitian”.
***
Beberapa kekeliruan dan kesesatan seputar rasun sianida di kopi yang menewaskan Mirna sebenarnya bisa dihindari andaikan media mau sedikit belajar dan teliti mengutip keterangan-keterangan yang ada. Tapi apa mau dikata, sejumlah media justru lebih tertarik dengan suara-suara pengamat yang tidak sepenuhnya memahami aspek-aspek seputar kasus racun sianida dalam kopi Mirna. Kita menanti ujung kasus dan fakta dari meninggalnya Mirna ini. Tapi masyarakat juga membutuhkan edukasi dan informasi yang mencerdaskan. Media, apalagi TV berita semestinya bisa menyajikan pemberitaan secara akurat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI