[caption caption="Dari saluran irigasi, air bendung Slinga diteruskan ke areal irigasi yang dipisahkan oleh pintu-pintu air."]
Bendung Slinga menjadi penopang sekaligus infrastruktur penting utama dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan air di Purbalingga. Dengan adanya bendung ini air sungai Klawing dapat dimanfaatkan secara efektif. Di saat yang sama ekosistem sungai dan lingkungan sekitarnya dapat terjaga karena resiko banjir dapat dikurangi.
Bendung Slinga adalah contoh inovasi yang menghadirkan solusi permasalahan sumber daya air untuk kepentingan manusia dan lingkungan. Balitbang PUPR melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) juga mengembangkan beberapa teknologi lain untuk mengatasi permasalahan sumber daya air di sejumlah daerah. Beberapa di antaranya adalah Bendung Karet, Pintu Air Otomatis Tahan Korosi, dan SaRASS.
Bendung Karet merupakan kantong air yang dipasang secara melintang terhadap sungai atau saluran air. Dengan memompa air atau udara ke dalamnya, bendung karet akan menggelembung sehingga dapat menahan aliran air dan meninggikan permukaannya. Bendung karet dapat dikempiskan sepenuhnya atau sebagian sesuai kebutuhan secara manual maupun otomatis.
[caption caption="Bendung Karet inovasi PUSAIR Balitbang PUPR (pu.go.id)."]
Beberapa keunggulan bendung karet yaitu waktu pemasangan yang cepat karena lebih sederhana, bentang bendung dapat mencapai 100 meter, membutuhkan sedikit pilar atau bahkan tidak sama sekali. Selain itu tubuh bendung karet dapat disesuaikan dengan bentuk pondasi. Bendung Karet lebih murah dan tidak mengalami korosi.
Pintu Air Tahan Korosi adalah solusi untuk kerusakan pintu air karena akibat banjir, hujan, maupun bangunan yang sudah tua. Pintu air ini menggunakan model pintu klep otomatis dengan bahan utama fiber resin yang tahan korosi. Komponen lainnya adalah engsel, sistem kedap air dan stop kran pengatur berat.
[caption caption="Pintu Air Tahan Korosi (pu.go.id)."]
Pintu Air Tahan Korosi memiliki keunggulan antara lain bobot pintu yang lebih ringan namun kuat, mudah dipasang, dioperasikan serta dipindahkan, biaya pemeliharaan lebih rendah karena kebocoran lebih kecil. Pintu air ini juga dapat beroperasi dengan baik meski perbedaan muka air di hulu dan hilir rendah sangat rendah.
[caption caption="Bagan konstruksi SaRASS (pu.go.id)."]
Inovasi selanjutnya adalah SaRASS atau Sarana Resapan Air Hujan Sangat Sederhana. SaRASS merupakan teknologi konservasi air dengan memanfaatkan air hujan untuk pengisian air tanah. Kontruksinya menyerupai sumuran dengan dinding terbuat dari beton dengan kedalaman 100-250 cm. Sumuran kemudian diisi dengan material berupa zeolit dan batu kerikil.