Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kalimiri yang Tak Henti Mengaliri

15 Oktober 2015   10:46 Diperbarui: 15 Oktober 2015   10:46 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kalimiri di Pegunungan Menoreh, Kulonprogo, Yogyakarta."][/caption]

Waktu menunjukkan pukul 10.00 ketika saya tiba di desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, pada Minggu 12 September 2015 yang lalu. Girimulyo adalah jantung wisata alam di Kulonprogo. Semula di tempat berketinggian 715 mdpl ini saya ingin mengunjungi air terjun Kembang Soka yang baru saja dibuka tahun 2015 dan langsung menjadi idola baru wisata alam di Pegunungan Menoreh.

Akan tetapi, saya datang di waktu yang kurang tepat. “Kering kalau musim kemarau sekarang, mungkin nanti Desember”, kata salah seorang warga penggerak wisata desa yang rumahnya tak jauh dari lokasi air terjun Kembang Soka. Seketika saya lalu tersadar bahwa setiap musim kemarau beberapa daerah di Pegunungan Menoreh memang mengalami krisis air.

[caption caption="Sumber mata air Kalimiri di ketinggian 715 mdpl."]

[/caption]

[caption caption="Jernihnya air Kalimiri dan batu-batu cembung di sekelilingnya."]

[/caption]

Namun bukan berarti piknik hari itu gagal. Sang warga lalu menjamu saya sebentar di rumahnya yang sederhana. Segelas wedang kencur gula aren disuguhkan untuk saya. “Coba ke Kalimiri, itu nggak pernah kering”, katanya memberikan rekomendasi. Setelah menenggak habis wedang kencur yang nikmat, saya pun pamit menuju tempat yang dimaksud.

Kalimiri adalah salah satu urat nadi air terjun Kembang Soka. Menariknya, saat air terjun kehilangan derasnya karena kekeringan, Kalimiri justru tetap mengalir. Air dari Kalimiri tak hanya menghidupi Kembang Soka, tapi juga bermuara ke “wisata basah” lainnya di sekitar Kembang Soka.

[caption caption="Jembatan bambu di Kalimiri."]

[/caption]

[caption caption="Aliran Kalimiri berkelok-kelok melewati bebatuan."]

[/caption]

Kalimiri berada tak jauh di atas Kembang Soka. Untuk menuju Kalimiri, rute yang harus dilalui sama ketika menuju Kembang Soka. Jalan menurun yang agak berkelok dibuat berundak-undak untuk memandu langkah kaki. Bilah-bilah bambu terpasang di pinggir menjadi pagar sekaligus pegangan tangan untuk menuju Kalimiri.

Meski cuaca sangat terik, namun semilir angin yang bertiup di ketinggian, ditambah sapuan dedauan, terasa menyegarkan kulit. Berhati-hatilah melangkah karena jika terpeleset kita bisa terperosok ke dalam semak yang masih dijumpai di beberapa titik di sekitar jalan ini.

Sebuah jembatan unik yang terbuat dari bambu menjadi penanda telah sampai di Kalimiri. Jembatan tersebut tepat menghadap mata air yang agak tersembunyi di antara celah bebatuan serta semak dan pepohonan yang menaungi.

[caption caption="Genangan kecil air dari Kalimiri seperti oase segar di musim kemarau."]

[/caption]

Dari atas jembatan aliran Kalimiri terlihat cukup tenang dan bening sehingga dasar cekungannya terlihat jelas. Bias cahaya yang menembus dasar tersebut menerangi bebatuan berlumut sehingga tampak berkilau dari atas jembatan. Aliran air Kalimiri melewati batu-batu besar berbentuk cembung dengan susunan yang menarik. Riak kecil alirannya menimbulkan suara-suara gemercik yang memecah kesunyian tempat ini.

Dari sisi jembatan, aliran Kalimiri menjalar menuju tempat yang lebih rendah. Alirannya melalui celah bebatuan besar sebelum akhirnya kembali membentuk keindahan sederhana di sebuah cekungan yang menyerupai kolam kecil. Kolam ini menjadi arena bermain yang mengasyikkan bagi sejumlah kecebong. Makhluk-makhluk berwarna hitam itu berenang mengisi masa pertumbuhannya sebelum menjadi seekor katak dewasa.

Air dari Kalimiri mengalir menyusuri sejumlah titik. Seperti mencari jalan, alirannya mengikuti kelokan-kelokan dangkal yang unik di antara bebatauan, rumput dan semak yang dinaungi beberapa pohon. Airnya yang bening dan tenang memantulkan tajuk pohon di sekelilingnya. Aliran Kalimiri kemudian terus menurun hingga ke bawah.

[caption caption="Kalimiri, sumber air di Pegunungan Menoreh yang telah menghidupi warga."]

[/caption]

Kalimiri merupakan satu dari beberapa obyek wisata alam yang dikelola dengan sistem kerja sosial oleh warga Jatimulyo. Sejak tahun 2007 desa ini gencar mengangkat potensi alam wilayahnya dengan membuka sejumlah obyek wisata yang kebanyakan berupa air terjun, curug, kolam, dan sungai. Tak hanya dimanfaatkan secara swadaya sebagai obyek wisata yang menghasilkan pendapatan, Kalimiri yang tak henti mengalir ini juga menjadi penopang kebutuhan air bersih bagi warga, terutama pada saat musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun