Sebuah jembatan unik yang terbuat dari bambu menjadi penanda telah sampai di Kalimiri. Jembatan tersebut tepat menghadap mata air yang agak tersembunyi di antara celah bebatuan serta semak dan pepohonan yang menaungi.
[caption caption="Genangan kecil air dari Kalimiri seperti oase segar di musim kemarau."]
Dari atas jembatan aliran Kalimiri terlihat cukup tenang dan bening sehingga dasar cekungannya terlihat jelas. Bias cahaya yang menembus dasar tersebut menerangi bebatuan berlumut sehingga tampak berkilau dari atas jembatan. Aliran air Kalimiri melewati batu-batu besar berbentuk cembung dengan susunan yang menarik. Riak kecil alirannya menimbulkan suara-suara gemercik yang memecah kesunyian tempat ini.
Dari sisi jembatan, aliran Kalimiri menjalar menuju tempat yang lebih rendah. Alirannya melalui celah bebatuan besar sebelum akhirnya kembali membentuk keindahan sederhana di sebuah cekungan yang menyerupai kolam kecil. Kolam ini menjadi arena bermain yang mengasyikkan bagi sejumlah kecebong. Makhluk-makhluk berwarna hitam itu berenang mengisi masa pertumbuhannya sebelum menjadi seekor katak dewasa.
Air dari Kalimiri mengalir menyusuri sejumlah titik. Seperti mencari jalan, alirannya mengikuti kelokan-kelokan dangkal yang unik di antara bebatauan, rumput dan semak yang dinaungi beberapa pohon. Airnya yang bening dan tenang memantulkan tajuk pohon di sekelilingnya. Aliran Kalimiri kemudian terus menurun hingga ke bawah.
[caption caption="Kalimiri, sumber air di Pegunungan Menoreh yang telah menghidupi warga."]
Kalimiri merupakan satu dari beberapa obyek wisata alam yang dikelola dengan sistem kerja sosial oleh warga Jatimulyo. Sejak tahun 2007 desa ini gencar mengangkat potensi alam wilayahnya dengan membuka sejumlah obyek wisata yang kebanyakan berupa air terjun, curug, kolam, dan sungai. Tak hanya dimanfaatkan secara swadaya sebagai obyek wisata yang menghasilkan pendapatan, Kalimiri yang tak henti mengalir ini juga menjadi penopang kebutuhan air bersih bagi warga, terutama pada saat musim kemarau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H