Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aksi Ribuan Pedagang Tradisional Meriahkan HUT 259 Kota Yogyakarta

6 Oktober 2015   08:02 Diperbarui: 6 Oktober 2015   08:13 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ribuan pedagang pasar tradisional melakukan kirab pada Minggu (4/10/2015) menyambut HUT ke-259 Kota Yogyakarta yang akan jatuh pada 7 Oktober."][/caption]

Kota Yogyakarta akan memperingati hari jadinya yang ke-259 tahun pada 7 Oktober 2015 mendatang. Sejumlah acara dan kegiatan pun diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan tersebut. Setelah pada Sabtu (3 Oktober), digelar “Maestro Rindu Jogja” yang melibatkan 300 pelukis, kini giliran pedagang pasar tradisional yang turun ke jalanan pada Minggu sore, 4 Oktober 2015.

Ribuan pedagang tradisional yang tergabung dalam sejumlah paguyuban menyelenggarakan kirab yang dimulai dari Pasar Beringharjo di Malioboro, melalui titik Nol Kilometer hingga ke Ngasem. Mereka berasal dari sejumlah pasar di Kota Yogyakarta, seperti Pasar Beringharjo (Barat, Tengah, dan Timur), Pasar Ngasem, Pasar Demangan, Pasar Kranggan, Pasar Gondokusuman, Pasar Terbang, Pasar Kotagede, Pasar Giwangan, Pasar Patuk, Pasar Satwa dan Tumbuhan Yogyakarta (PASTY), dan lain-lain.

[caption caption="Suasana kirab pedagang pasar tradisional dengan iringan bregada atau prajurit rakyat melintas di depan Istana Negara Gedung Agung Malioboro."]

[/caption]

[caption caption="Kelompok pedagang pasar Ngasem."]

[/caption]

[caption caption="Pedagang pasar tradisional mengenakan kostum ala pemain wayang orang."]

[/caption]

Kirab yang dimulai pukul 15.30 WIB ini dibuka dengan iring-iringan andong dan bregada atau prajurit rakyat. Menyusul di belakangnya ribuan pedagang pasar berbaris menurut paguyuban dan pasar tempat mereka berjualan.

Para pedagang pasar yang didominasi kaum ibu-ibu mengikuti kirab dengan menyuguhkan berbagai aksi menarik. Banyak di antara mereka yang mengenakan pakaian tradisional seperti batik, kebaya dan lurik. Tak sedikit yang menggunakan kostum dan riasan unik, seperti kostum wayang orang dan kostum ala karnaval penuh warna. Para pedagang juga memainkan beberapa mainan tradisional dari bambu yang biasa dijual di sepanjang Malioboro.

[caption caption="Gunungan sayuran."]

[/caption]

[caption caption="Pedagang Pasar Beringharjo membawa gunungan yang berisi aneka barang kerajinan yang biasa mereka jual."]

[/caption]

Aneka barang dagangan yang biasa ditemui di pasar tradisional turut dihadirkan dalam kirab. Jajanan tradisional, jamu, sayur-sayuran, hasil bumi, hingga benda kerajinan tangan dibawa para peserta kirab dalam bentuk gunungan yang unik. Ada juga yang ditempatkan di wadah-wadah seperti tampah atau digendong dengan pengikat jarik. Tak hanya membawa aneka barang dagangan sejumlah paguyuban pasar tradisional juga membawa poster-poster dan spanduk yang berisi ajakan untuk mengunjungi pasar tradisional.

[caption caption="Sejumlah pedagang menari menghibur penonton."]

[/caption]

[caption caption="Aksi seru sejumlah pedagang dengan kostum dan dandadan yang lucu."]

[/caption]

[caption caption="Atraksi Liong menambah keseruan."]

[/caption]

[caption caption="Mbak penjual jamu."]

[/caption]

Selama mengikuti kirab sejumlah pedagang dengan penuh percaya diri bernyanyi dan menari sehingga mengundang keseruan. Gerak dan aksi yang mereka tampilkan pun beberapa kali mengundang tawa pengunjung Malioboro.


Kirab juga diikuti oleh beberapa komunitas di luar pedagang pasar tradisional, seperti komunitas sepeda tinggi, pemain liong hingga dan pemain musik yang membuat kirab semakin meriah.

[caption caption="Penjual sayuran."]

[/caption]

[caption caption="Kreativitas pedagang tradisional layaknya aksi seniman khas Yogyakarta."]

[/caption]

Selain untuk memeriahkan HUT ke-259 Kota Yogyakarta, kirab pedagang pasar tradisional juga bertujuan untuk memperkuat eksistensi pasar tradisional di Yogyakarta yang tetap terpelihara di tengah laju zaman.

Sumber foto: Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun