[caption caption="Anak-anak dan Ibu-ibu di desa Brobot, Purbalingga, Jawa Tengah berlomba menangkap ikan di kolam berlumpur pada Minggu siang (23/8/2015)."][/caption]
Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia telah sepekan berlalu. Namun bukan berarti kemeriahannya telah berakhir. Perlombaan seru masih digelar di sejumlah tempat. Di Desa Brobot, Purbalingga, Jawa Tengah warga mengadakan lomba menangkap ikan di kolam pada Minggu siang, 23 Agustus 2015.
Bertempat di sebuah kolam ikan tak jauh dari kantor kepala desa, puluhan warga mengikuti lomba yang diadakan gratis tersebut. Warga antusias karena berapapun ikan yang berhasil ditangkap akan menjadi milik mereka dan bisa dibawa pulang secara cuma-cuma.
[caption caption="Anak-anak di desa Brobot, Purbalingga, Jawa Tengah berlari menangkap ikan yang baru saja dilemparkan ke kolam berlumpur pada Minggu siang (23/8/2015)."]
[caption caption="Serbuuuuu!"]
[caption caption="Seorang anak yang terjatuh berpegangan pada pundak temannya."]
Puluhan kilogram ikan bawal dan lele ditebar secara bertahap oleh panitia ke kolam berukuran sekitar 8x3 meter. Setelah aba-aba diberikan peserta pun serentak menceburkan diri ke dalam kolam. Air kolam yang awalnya jernih seketika berubah menjadi coklat pekat bercampur lumpur.
Warga yang mengikuti lomba dibagi ke dalam kelompok anak-anak, ibu/wanita dewasa dan bapak/laki-laki dewasa. Kelompok anak-anak mendapat giliran pertama. Selama 1 jam mereka diberi kesempatan berlomba menangkap sebanyak mungkin ikan dengan tangan mereka.
[caption caption="Tawa riang anak-anak bermandikan air berlumpur di tengah-tengah perlombaan menangkap ikan"]
[caption caption="Bermandikan air penuh lumpur demi seekor ikan."]
Aksi anak-anak berebut menangkap ikan di dalam kolam berlangsung seru dan penuh kelucuan. Banyak di antara mereka yang terlihat hanya ingin bermain air dengan berenang dan berendam. Namun tak sedikit pula yang bersemangat memburu ikan di dalam kolam. Saling rebut dan lari kolam pun tak terhindarkan. Beberapa anak berulang kali terjatuh hingga setengah tenggelam. Air bercampur lumpur pun terpercik ke segala arah termasuk mengenai wajah mereka.
Meski masih anak-anak namun banyak di antara mereka yang mahir menangkap ikan dengan tangan kosong. Mereka meraba dasar kolam dengan menggunakan tangan karena keruhnya air membuat ikan yang berenang tak terlihat dengan jelas. Setiap ikan yang berhasil ditangkap diserahkan ke orang tua atau teman mereka yang menunggu di pinggir kolam.
[caption caption="Dua orang anak berenang ke tepian mengejar ikan."]
[caption caption="Seorang anak berusaha menangkap ikan yang berenang ke pinggir kolam."]
[caption caption="Seorang anak dengan tenang berhasil menangkap ikan."]
Keseruan anak-anak berlanjut setelah kelompok ibu-ibu diizinkan masuk dan berbaur dengan anak-anak. Tak terlihat rasa segan atau canggung dari para ibu. Pakaian dan wajah mereka yang seketika kotor penuh lumpur seolah diabaikan.
Totalitas ibu-ibu berebut ikan dengan anak-anak membuat lomba semakin seru. Apalagi di pinggir kolam panitia terus menambahkan ikan ke dalam kolam saat jumlah ikan yang berhasil ditangkap sudah semakin banyak. Di saat itu pula anak-anak dan para ibu menyerbu ke arah ikan dilemparkan.
[caption caption="Ibu-ibu dan anak-anak berbaur menangkap ikan di kolam."]
[caption caption="Ikan pun akhirnya tertangkap!"]
[caption caption="Berebut ikan hingga ke sudut kolam."]
Puncak keseruan lomba terjadi ketika sejumlah bapak tiba-tiba menceburkan diri ke kolam meski belum ada aba-aba dari panitia. Hal itupun segera diikuti oleh bapak-bapak lain yang dalam sekejap sudah memenuhi kolam. Panitia pun tak bisa berbuat apa-apa. Lomba tetap dilanjutkan. Puluhan orang tua dan anak-anak itupun beradu menangkap ikan.
[caption caption="Terus mengejar ikan meski badan basah dan bau lumpur."]
[caption caption="Seorang bapak sedang berusaha mencari ikan di dasar kolam."]
[caption caption="Totalitas seorang ibu memburu ikan di tengah kolam berlumpur."]
Mendekati akhir lomba anak-anak mulai terlihat lelah. Beberapa di antara mereka memutuskan untuk naik ke pinggir kolam. Keseruan dilanjutkan dengan aksi orang tua yang saling dorong hingga ke sudut kolam untuk mempertahankan ikan tangkapannya agar tak terlepas ke tangan yang lain.
Sepanjang lomba yang berlangsung lebih dari 3 jam itu, tawa riang mengiringi berbagai keseruan yang terjadi. Ada anak yang menangis karena matanya kemasukan lumpur hingga aksi saling mencimpratkan air yang membuat penonton kocar-kacir.
[caption caption="Berendam menebak keberadaan ikan di dasar kolam."]
[caption caption="Di tengah-tengah lomba warga saling mencimpratkan air satu sama lain."]
[caption caption="Para orang tua tak mau kalah dengan anak-anak menangkap ikan di kolam."]
[caption caption="Pulang membawa banyak ikan!."]
[caption caption="Keseruan lomba menangkap ikan di kolam penuh lumpur."]
Di akhir lomba semua warga merasa senang. Hampir semua peserta pulang dengan membawa ember dan plastik berisi ikan. Ada yang hanya beruntung mendapat 1 ekor ikan, namun ada juga yang berhasil membawa pulang 18 ekor ikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H