[caption caption="Pemudik motor menghindari kemacetan di Purworejo pada 19 Juli 2015 dengan keluar dari badan jalan."]
[caption caption="Demi mudik satu motor diisi empat orang."]
[caption caption="Nyaman tak nyaman yang penting mudik."]
[caption caption="Pulang pergi dengan sepeda motor."]
Kebanyakan pemudik motor mengabaikan kapasitas dan kemampuan motor mereka. Pemudik motor yang membawa banyak oleh-oleh meletakkan barang di beberapa bagian motor. Kardus, tas hingga karung penuh isi seringkali memenuhi sepeda motor mereka. Bahkan banyak pemudik yang menambahkan penyangga dari bambu atau kayu di bagian belakang motor mereka demi bisa membawa banyak barang.
Tak hanya membawa banyak barang yang tidak sesuai dengan peruntukan sepeda motor, pemudik motor juga seringkali berboncengan melebihi dua orang. Hal yang lumrah djiumpai anak-anak bahkan balita turut dibawa mudik dengan sepeda motor. Anak-anak kecil tersebut duduk di depan dan di tengah dengan kondisi yang tidak ideal.
Pemudik motor juga lebih mudah mengalami kelelahan selama perjalanan mudik. Meski lebih mudah untuk beristirahat, namun faktanya banyak pemudik yang memaksakan kondisi fisik dan motor untuk terus memacu sepeda motornya demi cepat sampai di kampung halaman.
[caption caption="Pemudik motor berusaha melewati celah kemacetan di Banyumas pada 19 Juli 2015."]
[caption caption="Pemudik motor berplat nomor Jakarta di jalur selatan Kebumen pada 19 Juli 2015."]
Mudik dengan sepeda motor sebenarnya tak pernah dianjurkan. Pemerintah pun sejak beberapa tahun terakhir melakukan terobosan untuk memfasilitasi pemudik yang hendak membawa sepeda motor. Selain menyelenggarakan mudik gratis dengan bus, pemerintah juga memberikan kemudahan untuk mengangkut sepeda motor dengan kereta api atau kapal. Hasilnya terlihat pada musim mudik 2015. Jumlah pemudik motor mengalami penurunan. Jumlah kecelakaan dengan korban meninggal pun dilaporkan menurun tajam. Sementara beberapa jalur mudik yang biasanya penuh dengan pemudik motor tahun ini tahun ini berkurang jumlahnya, termasuk di jalur selatan Jawa Tengah dan DIY. Tak terlihat banyak pemudik motor yang melalui jalur yang membentang dari Yogyakarta hingga Banyumas. Semua foto dalam artikel ini adalah potret pemudik motor di jalur selatan Jawa Tengah dan DIY yang terpantau di beberapa titik di Purworejo, Kebumen dan Banyumas pada H-6, H+1 dan H+2 Idul Fitri 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H