Peringatan Hari Buruh Sedunia “May Day” digelar di sejumlah daerah di Indonesia pada Jumat, 1 Mei 2015. Seperti tahun-tahun sebelumnya, demonstrasi menjadi aksi utama pada peringatan tersebut.
[caption id="attachment_363872" align="aligncenter" width="484" caption="Buruh dan mahasiswa menggelar mimbar peringatan Hari Buruh di depan Gedung Agung, Malioboro pada Jumat siang (1/5/2015)."][/caption]
Di Yogyakarta ratusan buruh dan mahasiswa bergabung menggelar mimbar umum di depan Istana Negara Gedung Agung yang berada di kawasan Malioboro. Dalam aksi yang dimulai sejak pukul 11.00 WIB, belasan perwakilan organisasi buruh, masyarakat dan kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta menyampaikan suaranya. Mereka secara bergantian berorasi di atap sebuah mobil yang difungsikan sebagai panggung utama.
[caption id="attachment_363859" align="aligncenter" width="554" caption="Bersama satu tekad: menyanyikan darah juang."]
[caption id="attachment_363860" align="aligncenter" width="560" caption="Menolak pembangunan bandara Kulonprogo."]
[caption id="attachment_363862" align="aligncenter" width="560" caption="Semangat membala buruh. lantang mengkritik pemerintah."]
[caption id="attachment_363868" align="aligncenter" width="560" caption="Mahasiswa dan buruh menyimak orasi."]
Kritikan hingga cacian disampaikan massa selama aksi digelar. Sejumlah hal yang disoroti antara lain buruknya perlindungan pemerintah terhadap TKI di luar negeri, hak-hak buruh yang tidak diberikan seperti hak cuti hamil dan eksploitasi buruh yang diperlakukan sebagai komoditas. Keberpihakan aparat penegak hukum kepada pemilik modal dan penguasa yang berujung kepada pengingkatan hak-hak buruh juga dikritik dengan keras. Massa juga mengkritik hukuman mati terhadap Mary Jane yang dianggap hanya korban dari perdagangan manusia yang dimanfaatkan oleh bandar narkoba.
[caption id="attachment_363867" align="aligncenter" width="560" caption="Bendera yang dibawa massa Federasi Perjuangan Buruh Indonesia."]
[caption id="attachment_363866" align="aligncenter" width="560" caption="Seorang ibu peserta aksi."]
[caption id="attachment_363870" align="aligncenter" width="560" caption="Hiburan demontrasi."]
Tak hanya mengkritisi masalah ketenagakerjaan dan hak buruh, aksi juga mengecam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung beberapa saat lalu. Menurut seorang perwakilan massa, KAA hanya melahirkan kekuatan kapitalisme baru. Pemerintah juga dianggap menjual kedaulatan negara dengan mengundang banyak CEO asing dalam forum KAA.
[caption id="attachment_363865" align="aligncenter" width="538" caption="Ratusan massa buruh dan mahasiswa turun ke jalan dengan bendera dan atribut kebesaran masing-masing."]
[caption id="attachment_363861" align="aligncenter" width="560" caption="Mahasiswa dan buruh bersatu."]
Sementara itu seorang yang mengaku sebagai perwakilan masyarakat Kulonprogo dengan keras menolak pembangunan bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo. Menurutnya pembangunan bandara di Kulonprogo adalah bentuk penindasan karena memaksa warga meninggalkan tanah dan tempatnya bekerja. Selain permasalahan lahan di Kulonprogo, aksi juga menyoroti penindasan lahan yang dialami masyarakat Rembang.
[caption id="attachment_363873" align="aligncenter" width="553" caption="Menuntut hak, meminta perhatian."]
Pada kesempatan tersebut perwakilan mahasiswa menyerukan pentingnya buruh dan mahasiswa bersatu melawan ketidakadilan dan kapitalisme. Seorang perwakilan mahasiswa dengan tegas menyatakan bahwa mahasiswa akan selalu mendukung perjuangan para buruh. Bahkan menurutnya peringatan May Day hari ini akan dilanjutkan dengan aksi yang lebih besar pada Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei.
[caption id="attachment_363863" align="aligncenter" width="545" caption="Ibu-ibu menari memberikan hiburan di sela-sela aksi."]
[caption id="attachment_363864" align="aligncenter" width="414" caption="Berjuang untuk buruh agar lebih baik dan dihargai."]
Peringatan hari buruh ini membuat ruas jalan di depan Istana Negara Gedung Agung tak dapat dilalui dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Namun meski diisi dengan orasi-orasi yang keras dan tajam, aksi berlangsung dengan tertib dan aman. Bahkan di sela-sela orasi sejumlah ibu-ibu perwakilan buruh memberikan hiburan denganbergoyang bersama mengikuti alunan lagu Goyang Dumang.Aksi buruh dan mahasiswa ini berakhir pukul 14.00 WIB dengan pembacaan pernyataan yang berisi rangkuman sikap buruh dan mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H