Purwokerto adalah kota terbesar di Jawa Tengah bagian barat yang tak kalah menarik untuk didatangi seperti kota-kota lain. Di kota yang menjadi jantung sekaligus ibu kota Banyumas ini bisa kita jumpai banyak potret kemajuan seperti pusat perbelanjaan, hotel berbintang, café, stasiun, dan sejumlah perguruan tinggi termasuk universitas negeri ternama.
Pecel Bunga Kecombrang, kuliner unik dari Purwokerto yang semakin langka.
Namun tak hanya itu yang menjadi pemikat. Berkunjung ke Purwokerto juga berarti kesempatan mencicipi kuliner daerah yang nikmat. Salah satu hidangan tradisional yang wajib dicoba di Purwokerto adalah Pecel Bunga Kecombrang. Selain rasanya yang unik dan enak, menikmati Pecel Bunga Kecombrang juga memberi pengalaman berbeda karena kuliner ini sudah mulai jarang ditemukan.
[caption id="attachment_359010" align="aligncenter" width="574" caption="Bunga Kecombrang berwarna merah merah muda dan berukuran besar di jual di pasar tradisional. Bunga Kecombrang kini semakin jarang dijumpai kecuali ditanam oleh beberapa masyarakat di desa (dok. pribadi)."]
Dahulu penjual Pecel Bunga Kecombrang banyak dijumpai di stasiun Purwokerto. Makanan ini bahkan menjadi sajian yang identik dan ditandai oleh banyak penumpang kereta bahwa jika sudah ada penjual Pecel Bunga Kecombrang masuk ke dalam gerbong, itu tandanya kereta telah sampai di Stasiun Purwokerto. Namun seiring sterilisasi stasiun dan gerbong kereta dari penjual asongan, Pecel Bunga Kecombrang pun ikut menghilang.
Saat ini hanya sedikit warung dan rumah makan yang masih setia menyediakan Pecel Bunga Kecombrang. Semakin langkanya tanaman Kecombrang menjadi alasannya.Namun jika mau blusukan ke desa-desa atau pasar-pasar tradisional kita bisa menjumpai lebih banyak penjual Pecel Bunga Kecombrang. Penjual pecel ini juga ada di beberapa tempat wisata seperti Baturaden.
Kecombrang atau di beberapa daerah disebut Honje adalah jenis tumbuhan rempah bernama latin Etlingera elatior. Batangnya berdaging berwarna hijau dengan daun yang lebar sepintas mirip dengan lengkuas atau jahe karena ketiganya masih tergolong satu familia. Karakter yang mencolok dari Kecombrang adalah bunganya yang besar dengan kelopak berwarna merah atau merah muda. Bunganya mengeluarkan aroma menyengat yang khas layaknya rempah.
Di berbagai daerah bunga, batang dan daun Kecombrang dimanfaatkan secara tradisional sebagai bumbu masak atau penambah aroma makanan berkuah dan sambal. Namun di Purwokerto bunga Kecombrang tak sekadar jadi bumbu pelengkap atau penambah aroma melainkan menjadi bagian utama untuk meracik pecel yang nikmat.
Di Purwokerto pecel adalah makanan yang murah meriah. Harganya tak sampai Rp. 10.000 dan banyak yang menjualnya seharga Rp. 5.000 per porsi. Padahal dibandingkan pecel dari daerah lain seperti Madiun atau Semarang, Pecel Bunga Kecombrang lebih royal dalam hal porsi serta isiannya. Ada berbagaisayuran yang digunakan untuk meraciknya, yaitu kangkung, sawi, kacang panjang, tauge, mentimun atau kecambah, selada dan tentu saja irisan bungan Kecombrang.
Bagi yang pertama kali atau belum pernah mengenal rasa Bunga Kecombrang, pecel ini akan terasa aneh di lidah. Aroma Bunga Kecombrang sangat kuat seperti tumbuhan obat. Apalagi rasa Bunga Kecombrang yang sangat bertabrakan dengan rasa sayuran-sayuran seperti kangkung dan kacang panjang. Namun justru itulah keunikan rasa pecel ini. Apalagi bumbu kacang untuk menyiram Pecel Bunga Kecombrang tidak ditumbuk halus sehingga jejak butiran kacangnya masih terasa jelas ketika dinikmati. Rasa bumbu kacangnya juga tidak sepedas pecel Madiun sehingga pas di lidah semua orang.
Menikmati Pecel Bunga Kecombrang seperti sedang menyantap sayuran berbumbu rempah dengan aroma serta rasa nikmat yang unik. Baru dipandang saja Pecel Bunga Kecombrang sudah sangat memikat. Perhiasan Bunga Kecombrang yang berwarna merah muda terlihat manis dan kontras dengan sayuran-sayuran hijau lainnya.
Kelopak dan mahkota Bunga Kecombrang yang direbus setengah matang terasa menyegarkan di kerongkongan. Ketika dikunyah rasanya sangat kuat di lidah. Uniknya rasa yang bertabrakan antara Bunga Kecombrang dengan sayuran-sayuran lainnya itu justru jadi penggoda untuk terus dinikmati.
Di Purwokerto Pecel Bunga Kecombrang biasa disantap bersama mendoan atau tempe kemul khas Banyumas. Penjual Pecel Bunga Kecombrang pun hampir selalu menyertakan mendoan dalam wadah dagangannya. Setiap sendok ditambah sobekan tempe mendoan adalah paduan kenikmatan yang juara. Kapan lagi bisa menikmati Pecel Bunga Kecombrang yang unik dan enak ini kalau bukan saat sedang di Purwokerto?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H