Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Embung Nglanggeran, Surga Kecil di Atap Langit Yogyakarta

22 Juni 2013   08:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36 5966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Kidul, daerah ini secara umum dikenal sebagai tempat berhawa panas dengan barisan pegunungan karst  kering yang membentang hingga menyambung ke arah Pacitan di Jawa Timur. Di Gunung Kidul pula barisan pantai eksotik membentuk sabuk keindahan yang membuat Yogyakarta terasa kontras di sisi utara dan selatannya. Namun keliru jika menganggap Gunung Kidul hanya cantik karena sabuk pantainya saja. Gunung Kidul juga menyimpan banyak pesona dari sudut lainnya termasuk jika dipandang dari sebuah tempat di bawah ini.

Salah jika mengira pemandangan-pemandangan cantik di atas adalah milik sebuah pantai. Tempat ini bahkan bukan lautan. Sebaliknya hamparan air beratapkan langit berawan tersebut berada di sebuah barisan perbukitan pada ketinggian hampir 700 meter di atas permukaan laut.

137185889457707247
137185889457707247

Embung Nglanggeran, itulah nama tempat di Gunung Kidul yang menawarkan pemandangan-pemandangan indah tersebut. Dibuat dengan “memenggal” sebuah bukit yang bersisian dengan Gunung Api Purba Nglanggeran, embung atau telaga buatan ini mengkonservasi air dari berbagai sumber seperti mata air dan air hujan dengan menampungnya di atas perbukitan Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Ketika melihat proses pemenggalannya tahun lalu saya sempat menyimpan tanya untuk apa nantinya tempat ini. Dan ternyata beginilah hasil dari pemenggalan bukit itu.

1371859094971093568
1371859094971093568
1371859276944250237
1371859276944250237

sebuah cawan air raksasa yang eksotik

13718600551220183094
13718600551220183094
proses pemenggalan bukit untuk membuat embung yang dilakukan pada Desember 2012 dilihat dari puncak Gunung Api Purba

Dibuka dan diresmikan pada 19 Februari 2013 oleh Sultan Hamengku Buwono X, tempat ini sebenarnya bernama resmi “Kebun Buah Nglanggeran” karena diproyeksikan sebagai kebun buah. Durian, kelengkeng, rambutan adalah sebagian jenis buah yang rencananya akan dikembangkan di area ini. Namun keberadaan kolam air raksasa di puncaknya membuat nama Embung Nglanggeran lebih dikenal. Petunjuk arah menuju tempat ini pun menggunakan nama Embung Nglanggeran dibanding nama sebenarnya.

1371859486796225498
1371859486796225498

1371859680594213114
1371859680594213114

Embung Nglanggeran dapat ditempuh selama 1 jam perjalanan dari kota Jogja. Jika kesulitan menemukannya maka tujulah Gunung Api Purba Nglanggeran yang lebih dulu populer sebagai destinasi utama wisata Gunung Kidul. Embung Nglanggeran hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Gunung Api Purba.

1371860262577530159
1371860262577530159

jalan menuju embung

1371860379478965561
1371860379478965561

Menuju lokasi embung dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan meski jalan ke tempat ini masih berupa bebatuan dan tanah yang ditata membentuk setapak. Lebar jalannya pun tak cukup untuk 2 mobil melaju secara bersamaan. Oleh karena itu berjalan kaki dari Gunung Api Purba bisa menjadi pilihan asyik untuk mencapai lokasi ini.

1371862452146781789
1371862452146781789
badan embung

13718613071963911735
13718613071963911735

tangga menuju embung

1371861524811124994
1371861524811124994
Embung Nglanggeran di puncak bukit

Seberapa cantik tempat ini?. Menurut saya embung lebih dari sekedar cantik. Bentuk kolamnya yang lonjong dan lebar serta pesona keindahan alam yang dapat disaksikan di atasnya membuat Embung Nglanggeran layak menjadi pintu gerbang wisata Gunung Kidul.

13718617131488266561
13718617131488266561

Embung Nglanggeran dengan Latar Gunung Api Purba

13718618501740574451
13718618501740574451
Pemandangan dari sisi yang lain

13718627242018590143
13718627242018590143
hijau persawahan dan gunung api purba tampak dari sisi atas embung

Setelah menaiki anak tangga yang cukup tinggi, Embung Nglanggeran akan menyajikan “dua lukisan” yang sangat kontras. Di satu sisi ini memiliki “tembok” berupa barisan bongkah batu berukuran raksasa yang menjadi bagian dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Sementara di sisi lainnya tempat ini seperti berada tepat di bawah atap langit. Awan-awan yang menggantung  di atasnya membuat pemandangan di tempat ini menjadi tak biasa untuk sebuah puncak bukit yang kering. Hamparan tanah berbatu dengan pepohonan hijau yang mulai tumbuh seakan mengajak mata membaca sebuah harapan akan kehidupan baru di beberapa sudut Gunung Kidul yang dahulu kering.

13718621351941022983
13718621351941022983
Embung Nglanggeran, kecantikan atap langit Gunung Kidul

Bagaikan cawan air raksasa, embung yang berukuran sekitar 60x60 meter ini bagaikan keajaiban kecil dari sebuah bukit berbatu yang dulu dianggap mati menjadi sebuah tempat yang menyenangkan hati. Cantik dan eksotik, itulah Embung Nglanggeran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun