Pak Harjanto, penjual kue putu tradisional di Yogyakarta yang sudah 21 tahun berjualan sejak tahun 1994.
Hanya saja kue putu buatan Pak Harjanto tak berwarna hijau seperti yang biasa ditemui di masa lalu. Katanya daun suji pewarna alam hijau sudah semakin susah didapati dan dia enggan menggunakan pewarna buatan. Meskipun demikian manisnya kue putu masih kuat terasa. Wangi daun pandan yang menguap saat kue putu dibelah seolah membawa kenangan masa lalu datang kembali.
Kue putu adalah secuplik manisnya masa lalu yang meski tak tak bisa diputar lagi tapi kenangannya abadi. Kue putu adalah pembawa kenangan bagaimana nakalnya saya dulu setiap meminta uang jajan. Kue putu adalah rekaman keceriaan dengan teman-teman masa kecil yang selalu bersama bermain dan belajar. Kue putu adalah cuplikan kenangan bagaimana dulu saya tumbuh dan menjalani sepenggal masa yang menyenangkan.
Manisnya kue putu adalah secuplik manisnya masa kecil yang telah berlalu.
Masa kecil memang pernuh warna juga cerita, dan kue putu adalah satu dari sekian banyak isian menyenangkan itu. Kue putu adalah cara termanis untuk mengenang dan merayakan masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya