Banyak yang mengatakan bunga anggrek itu indah luar biasa. Itu benar sekali. Tapi sesungguhnya anggrek bukan hanya indah. Dia sangat cantik, bahkan lebih dari sekedar cantik. Warnanya yang beragam mulai dari coklat seperti tanah hingga merah jambu yang merekah. Habitusnya dari yang sangat mungil hingga sangat besar seperti batang tebu. Ia menempel di batang pohon, menggantung di tebing bahkan ada yang malu-malu menyamarkan diri pada seresah.
[caption id="attachment_357685" align="aligncenter" width="600" caption="Cantiknya Anggrek Indonesia. Anggrek selama ini dikenal sebagai tanaman hias nomor satu, tapi sebenarnya di balik kecantikkanya tersimpan potensi sebagai tumbuhan obat dan kosmetik."][/caption]
Sebagai tumbuhan dengan bunga yang beragam bentuk, rupa, dan warna, anggrek telah lama digemari sebagai tanaman hias. Tak hanya disukai karena kecantikan bunganya, memelihara anggrek juga dianggap menambah kesan mewah dan prestise. Buktinya anggrek menjadi hiasan utama di banyak hotel mewah dan bandara internasional.
Namun keindahan bunga anggrek yang tak tertandingi oleh tanaman lain membuat sebagian besar masyarakat telanjur mengenalnya hanya sebagai tanaman hias. Padahal ada berbagai manfaat tersembunyi di balik rupa cantiknya. Banyak potensi biologis dari anggrek yang dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi manusia. Tak hanya sebagai tanaman hias, anggrek memiliki manfaat sebagai tumbuhan obat dan berpotensi sebagai bahan kosmetik serta parfum.
Anggrek dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat karena mengandung senyawa metabolit sekunder baik golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, dan lain sebagainya. Pemanfaatan anggrek dalam praktik pengobatan tradisional telah lama dilakukan oleh masyarakat di beberapa negara terutama China yang dikenal mempunyai sejarah panjang dalam penggunaan tumbuhan sebagai obat-obatan. Di China anggrek telah digunakan sebagai tumbuhan obat sejak 200 tahun sebelum masehi.
[caption id="attachment_357688" align="aligncenter" width="365" caption="Rhynchostylis retusa, anggrek Indonesia yang semakin langka. Daun anggrek ini dapat dipergunakan untuk pengobatan reumatik."]
[caption id="attachment_357691" align="aligncenter" width="526" caption="Nervilia aragoana, rhizome anggrek ini mengandung senyawa antiinflmasi dan antijamur."]
Tak hanya di China, masyarakat Taiwan, Jepang, Korea, India, Nepal, Thailand, Papua Nugini dan Meksiko juga memanfaatkan Anggrek sebagai tumbuhan obat. Hingga kini tak kurang dari 40 jenis anggrek telah dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Beberapa jenis anggrek tersebut antara lain Aerides odorata, Anoectochilus formosa, Dendrobium nobile, Rhynchostylis retusa dan berbagai jenis lain dari marga Calanthe, Coelogyne, Cymbidium, Gastrodia, Habenaria, Ludisia, Malaxis dan lain sebagainya.
Secara tradisional anggrek – anggrek tersebut digunakan sebagai obat kuat, anti inflamasi, penurun demam dan mengobati beberapa penyakit seperti sakit gigi, sakit perut, penyakit saluran pernafasan, infeksi kulit hingga patah tulang. Bagian anggrek yang biasa digunakan untuk pengobatan adalah daun, pseudobulb, umbi dan rhizome (Tabel 1).
[caption id="attachment_357687" align="aligncenter" width="532" caption="Diolah dari berbagai sumber dan jurnal penelitian."]
Pemanfaatan anggrek sebagai sumber bahan obat-obatan didukung berbagai penelitian yang telah berhasil mengidentifikasi dan mengisolasi beberapa senyawa aktif pada beberapa jenis anggrek. Senyawa-senyawa tersebut mengindikasikan anggrek berpotensi sebagai sumber senyawa antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antidiabetes. Beberapa jenis bahkan mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antikanker/antitumor antara lain Anoectochilus formosanus, Bulbophyllum kwantungense, Bletilla striata, Dendrobium chrysanthum, D. nobile danGastrodia elata.
Pada ekstrak rhizome Nervilia aragoana teridentifikasi sejumlah senyawa yang memiliki aktivitas antiinflamasi, antijamur dan antibiotic. Ekstrak daun Galeola foliata dan Spiranthes mauritianum diketahui mempunyai aktivitas antibakteri. Sedangkan ekstrak akar Dendrobium amoenum terbukti dapat berperan sebagai antioksidan seperti halnya ekstrak daun Gastrodia elata.
Ekstrak Anoectochilus formosanus dan Dendrobium candidum mempunyai aktivitas antihiperglikemia sehingga berpotensi sebagai antidiabetes. Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak Cymbidium hibrida, Epipactis helleborine dan Listera ovata dalam uji in vitro dapat menghambat virus HIV tipe 1 dan 2 serta mempunyai aktivitas anti-human cytomegalovirus (CMV).
[caption id="attachment_357694" align="aligncenter" width="538" caption="Aerides odorata, anggrek yang daun dan akarnya berpotensi untuk pengobatan TBC dan antiinflamasi."]
Penelitian untuk menggali manfaat di balik kecantikan bunga Anggrek tak hanya tertuju pada potensinya sebagai tumbuhan obat. Beberapa negara yang dikenal unggul dalam industri anggrek telah mengembangkan anggrek beberapa langkah lebih maju dibanding negara lain.Dengan memanfaatkan kandungan metabolit sekunder pada anggrek, tim peneliti National Chiayi University, Taiwan (NCYU) berhasil mengembangkan produk perawatan dan kesehatan kulit (skin toner) dengan bahan dasar ekstrak “Phalaenopsis Chiada Pioneer” (PCP), anggrek hibrida hasil pengembangan NCYU. Kandungan senyawa anthocyanin, flavonoid dan polisakarida membuat produk tersebut bermanfaat sebagai pembersih, pelindung sekaligus menjaga keremajaan sel-sel kulit (anti-aging). Hal itu tidak mengejutkan karena anthocyanin dan flavonoid secara alami memang ada dalam tubuh tumbuhan sebagai pigmen dan antioksidan. Inovasinya adalah mengekstraksi dan memanfaatkan fungsi senyawa-senyawa tersebut dalam formula baru sebagai skin toner dan lotion.
Tak hanya pada produksi skin toner dan lotion semata, keberhasilan tim peneliti NCYU hanya satu dari rangkaian penelitian untuk menghasilkan berbagai produk kosmetik hingga parfum dengan bahan dasar ekstrak anggrek.
Pemanfaatan anggrek sebagai sumber bahan pembuatan parfum bukanlah tanpa dasar ilmiah. Dalam ekstrak metabolit sekunder anggrek selain beberapa terdapat senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan dan obat, juga terdapat senyawa aromatik yang menyebabkan beberapa bunga anggrek mampu menghasilkan aroma kuat dan harum (Tabel 2).
Secara alami aroma-aroma pada bunga anggrek berguna untuk menarik pollinator seperti lebah, kupu-kupu, semut dan serangga lainnya. Namun demikian belum banyak anggrek yang dimanfaatkan secara komersial dalam produksi senyawa aromatik kecuali Vanilla planifolia yang buah dan bijinya telah lama digunakan sebagai salah satu sumber bahan baku pembuatan parfum.
[caption id="attachment_357686" align="aligncenter" width="506" caption="Diolah dari berbagai sumber dan jurnal penelitian."]
Berbagai macam aroma yang dihasilkan bunga anggrek dikelompokkan menjadi empat, yakni white-floral, rosy-floral, spicy-floral, dan ionone-floral. Anggrek-anggrek dengan aroma white-floral adalah jenis yang menghasilkan aroma jasmine, gardenia, dan orange blossom. Sementara kelompok rosy-floral menghasilkan aroma seperti rose (mawar), lily, dan sweet tea. Aroma white-floral dan rosy-floral lebih disukai karena harum. Sedangkan kelompok spicy-floral menghasilkan aroma seperti anyelir dan ionone-floral memiliki aroma yang sangat menyengat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan sejumlah senyawa baru dihasilkan oleh anggrek-anggrek hibrida. Dengan demikian produksi anggrek-anggrek hibrida menjadi salah satu cara untuk mendapatkan aroma-aroma baru yang lebih khas. Potensi anggrek sebagai salah satu sumber bahan pembuatan parfume semakin terbuka lebar.
[caption id="attachment_357696" align="aligncenter" width="565" caption="Dendrobium fimbriatum dan Vanda trocolor, dua spesies anggrek yang mengeluarkan aroma sweet dan vanilla."]
Semua potensi di atas menunjukkan bahwa anggrek lebih dari sekadar cantik. Potensi anggrek sebagai tumbuhan obat adalah peluang yang baik di saat dunia menaruh perhatian besar pada pemanfaatan natural product. Sementara inovasi-inovasi produk seperti kosmetik dan parfum dengan bahan dasar ekstrak anggrek juga menjadi peluang yang besar dalam pengembangan agribisnis anggrek. Semua potensi tersebut tak hanya bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan namun membawa harapan kesejahteraan dan pendapatan ekonomi. Potensi dan harapan tersebut hanya akan maksimal jika para peneliti, akademisi, kalangan usaha dan pemerintah mampu berkolaborasi dengan baik.
Namun penelitian untuk mengungkap potensi biologis anggrek harus dikembangkan beriringan dengan upaya konservasi anggrek. Pelestarian habitat anggrek terutama hutan mutlak diperlukan karena tanpa hal itu ragam anggrek dan potensi yang dimilikinya hanya akan menjadi cerita tanpa sempat diketahui.
[caption id="attachment_357693" align="aligncenter" width="334" caption="Phalaenopsis bellina, anggrek yang mengeluarkan wangi jenis rose cologne."]
[caption id="attachment_357689" align="aligncenter" width="536" caption="Dendrobium crumenatum, anggrek yang mengeluarkan aroma wangi jasmine seperti melati."]
Bukan sekedar indah, anggrek jugalebih dari sekedar cantik. Anggrekbahkan bisa mempercantik penampilan manusia. Anggrek juga dapat menyehatkan raga. Dan yang terpenting anggrek mampu mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan.Anggrek adalah salah satu keajaiban dunia tumbuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H