Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[WPC 28] Komposisi Itu Seperti Barisan Warna, Senja dan KAHITNA

5 Desember 2012   04:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:10 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukanlah orang yang secara khusus menyediakan waktu untuk belajar tentang fotografi karena saya memang tak berfikir untuk hidup dari sini. Ini hanya hobi, pun hobi yang dikerjakan hanya di kala mood atau keinginan datang dengan kapasitas memadai. Teori tentang fotografi ?. Saya bukan orang yang mengerti dengan baik apalagi hafal benar tentang exposure, kedalaman atau komposisi. Maka ketika WPC 28 mengambil tema komposisi saya tak berfikir seperti apa komposisi itu. Yang saya tahu cukup dangkal yakni ketika memotret  memindahkan dan menempatkan pandangan mata ke dalam bingkai. Dan kini saya mencoba untuk pertama kali berbagi gambar di forum WPC.  Jadi apa itu komposisi ??. Lebih baik simak dan pelajari dari ahlinya di sini.

Dalam perjalanan di dalam bus kota saya suka berlama-lama menyandarkan kepala untuk menatap ke luar jendela. Kadang saat lewat di beranda kampus, saya suka melempar pandangan menatap ke atas, melihat barisan jendela dan tiang besar yang menyangga atap Balaiirung.

1354678067819309606
1354678067819309606
Balaiirung UGM

13546786542040282124
13546786542040282124
lobi

Perkenalan intim saya dengan kamera terjadi bukan karena tuntutan hobi, melainkan penelitian. Menggemari Anggrek dan terlibat dalam beberapa penjelajahan dan eksplorasi Anggrek alam saya merasa perlu menaruh perhatian lebih pada dokumentasi lapangan.

13546799672045736662
13546799672045736662
Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek Kantung)

Memotret anggrek dan habitatnya membuat saya perlahan belajar memindahkan gambar ke dalam sebuah bingkai foto. Saya memang lebih banyak menggunakan kamera untuk kegiatan “kotor” di alam dan hampir tak pernah meluangkan waktu secara khusus untuk hunting foto.

13546782121897360733
13546782121897360733
Music goes to campus

13546784021537135612
13546784021537135612
Mahasiswa Baru

1354678772286304054
1354678772286304054
Menunggu di Cafe

Namun pada akhirnya di saat-saat tertentu dalam sebuah perjalanan ke manapun, atau sedang melakukan apapun, selalu ada pemandangan yang mengundang keinginan untuk memotret, apapun itu. Kadang dalam senggang untuk mengisi sepi muncul keisengan menata benda apa saja yang ada di meja, memotret dan mencoba melihat hasilnya. Kadang saat melewati jalanan di sore hari lalu tertarik dengan senjanya, saya merasa perlu berhenti 10-15 menit hanya untuk melihatnya. Saya suka langit senja.

1354678850206196717
1354678850206196717

135467897845401546
135467897845401546

13546791291444675743
13546791291444675743

Konser musik ??. Ya saya suka menonton konser musik. Tapi hanya untuk artis-artis tertentu saja. NOAH, Dmasiv, Armada adalah contoh yang tak masuk dalam kriteria tontonan saya. Tapi saya menonton KAHITNA dan beberapa pertunjukkan musisi jazz. Dan lagi-lagi sejak dekat dengan kamera ada pergeseran dengan cara saya menikmati konser musik. Dulu saya asyik duduk menatap panggung dengan menggumam menirukan nyanyian mereka. Tapi kini selalu ada hasrat untuk sesekali berdiri atau maju ke depan untuk mengabadikan mereka hingga kadang melewatkan kenikmatan konser hanya demi mendapatkan sebingkai foto dari panggung.

13546792431082823146
13546792431082823146
konser HATI KAHITNA 2012

13546794381423415570
13546794381423415570
CINTA SUDAH LEWAT

1354679548107728338
1354679548107728338
25 TAHUN KAHITNA

13546796472077440646
13546796472077440646

Selalu ada banyak cara menikmati dan memaknai apa yang tersaji di depan mata. Ada yang suka membahasakannya dalam barisan kalimat maka jadilah cerpen, novel atau sekedar catatan harian.  Ada yang gemar mengabadikannya dalam bentuk video maka jadilah film dokumenter yang suatu saat dapat mengobati kerinduan. Tapi ada yang lebih suka menikmatinya langsung dengan mata, indera pemberian Tuhan dan ada juga yang menyimpannya dalam sebingkai foto. Cara memang boleh berbeda, tapi semua dilakukan untuk keinginan yang sama yakni karena kita tak ingin melewatkannya.

1354679776948722416
1354679776948722416

"Harusnya ku telah melewatkanmu Menghapuskanmu dari dalam benakku Namun ternyata sulit bagiku Merelakanmu pergi dari hatiku Selalu ingin dekat tubuhmu Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun