[caption id="attachment_305854" align="aligncenter" width="516" caption="Kereta luncur berbentuk ulat"]
Sayangnya saat saya berkunjung waktu itu hanya tampak beberapa anak yang sedang bermain di dalam taman. Menurut petugas tiket Taman Usman Janatin akan lebih ramai di hari Minggu. Namun ada untungnya saya datang di saat sepi sehingga bisa leluasa melihat sudut-sudut taman ini.
Di dalam taman, di antara sejumlah wahana permainan terdapat sejumlah tempat duduk. Pohon-pohon ditanam rapi dengan rumput hijau dan bebatuan kecil menjadi alasnya. Sementara itu di sisi timur taman masih satu baris dengan Entertainment center terdapat sejumlah kios minuman dan makanan kecil lengkap dengan kursi-kursi kayu dan payung besar sebagai peneduh.Tempat sampah juga diletakkan di beberapa sudut taman.
[caption id="attachment_305855" align="aligncenter" width="523" caption="Panggung terbuka di sisi selatan taman"]
[caption id="attachment_305856" align="aligncenter" width="320" caption="Sejumlah tempat duduk diletakkan di lorong di depan Entertainment Centre"]
Beralih ke sisi selatan, terdapat sebuah panggung berukuran lumayan besar bercat kuning. Panggung dengan lantai tinggi tersebut akan difungsikan sebagai ruang tampil bagi kelompok kreatif di Purbalingga.
[caption id="attachment_305857" align="aligncenter" width="525" caption="Lingkungan Taman Usman Janatin yang hijau dengan hawa sejuk kota Purbalingga"]
Meski rebrandingdengan mengusung konsep baru sebagai ruang bermain anak-anak dan remaja sudah diperkenalkan, namun beberapa kekurangan saya dapati di Taman Usman Janatin. Yang pertama sebuah videotron besar di depan bunderan taman semestinya tidak memutarkan video-video iklan rokok.Pemerintah kota dan pengelola taman harus menyadari bahwa iklan rokok meski memberikan pemasukan besar bagi pendapatan daerah, namun akan menjadi racun di ruang anak-anak dan remaja. Oleh karena itu jika konsisten dengan konsep yang diusungnya, Taman Usman Janatin harus bersih dari iklan rokok.
[caption id="attachment_305852" align="aligncenter" width="334" caption="Tugu nama Taman Usman Janatin tertutup oleh istana balon"]
Kelemahan selanjutnya adalah penempatan wahana yang kurang pas dan terkesan memaksa. Istana Balon yang berukuran besar ternyata membuat tugu yang memuat nama “Usman Janatin City Park Purbalingga” menjadi tidak terlihat.Padahal nama taman apalagi menggunakan nama seorang tokoh perlu diketahui dan diperkenalkan kepada khalayak.
Kekurangan yang paling mengganjal bagi saya adalah tidak adanya sebuah tugu atau plakat yang menjelaskan sejarah singkat sosok Usman Janatin. Meski bukan sebuah monument, Taman iniperlu untuk dilengkapi dengan sebuah penanda atau pengenal tentang jati diri Usman Janatin,setidaknya dalam bentuk poster.
[caption id="attachment_305851" align="aligncenter" width="540" caption="Usman Janatin City Park diharapkan bisa menjadi pengingat akan sosok pratriot yang pernah dilahirkan Purbalingga"]
Memuliakan seorang tokoh pahlawan semestinya tidak dilakukan dengan setengah-setengah. Selain sebagai taman kota dan ruang bermain bagi anak-anak dan remaja, Taman Usman Janatin harus bisa menjadi pengingat yang membanggakan masyarakat Purbalingga bahwa dari kota mereka ada banyak pahlawan besar yang dilahirkan, salah satunya seorang patriot bernama Usman Janatin.
*semua foto dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H