Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Mereka Lansia, Mereka Berdaya

29 Mei 2014   15:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 8346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bagian dari proses biologis, usia lanjut adalah sesuatu yang pasti dialami oleh setiap manusia. Proses penuaan yang diikuti dengan menurunnya kemampuan fisik dan pikiran adalah gambaran umum yang terjadi pada setiap lansia.

[caption id="attachment_308893" align="aligncenter" width="594" caption="Seorang pria lanjut usia mendorong sepeda dengan keranjangnya melintasi jalanan di Klaten, Jawa Tengah. Hari ini 29 Mei 2014 Indonesia kembali memperingati Hari Lansia Nasional."][/caption]

Menurut UU RI No.12 tahun 1998, Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun. Sementara menurut WHO, kelompok Lansia meliputi mereka yang berusia 60-74, Lansia tua 75-90 tahun serta Lansia sangat tua di atas 90 tahun.

WHO memperkirakan  tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang di tahun 2050. Data WHO juga memperkirakan  75% populasi lansia di dunia pada tahun 2025berada di negara berkembang.

Bagaimana dengan populasi lansia di Indonesia?. Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk 5besar negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia. Pada tahun 2010 jumlahlansia di Indonesia mencapai 18,1 juta orang. Sementara itu Data Susenas BPS 2012 menunjukkan lansia di Indonesia sebesar 7,56% dari total penduduk Indonesia. Menurut data tersebut sebagian besar lansia di Indonesia berjenis kelamin perempuan.

[caption id="attachment_308894" align="aligncenter" width="616" caption="Persentase penduduk lansia di Indonesia dari tahun 2008 hingga 2012. Jumlahnya berkurang namun masih dalam tingkat yang tinggi di atas 7 (sumbe grafik: Buletin Jendela Kemenkes RI)."]

14013262491798202349
14013262491798202349
[/caption]

Bappenas memperkirakan pada tahun 2050 akan ada 80 juta lansia di Indonesia dengan komposisi usia 60-69 tahun  berjumlah  35,8  juta, usia 70-79 tahun berjumlah 21,4 juta dan 80 tahun ke atas ada 11,8 juta.

[caption id="attachment_308895" align="aligncenter" width="614" caption="Di Indonesia jumlah lansia perempuan lebih tinggi dibanding lansia laki-laki (sumber grafik: Buletin Jendela Kemenkes RI)."]

1401326575994172722
1401326575994172722
[/caption]

Banyaknya jumlah lansia di Indonesia bisa dimaknai sebagai keberhasilan pembangunan manusia dengan indikator bertambahnya usia harapan hidup. Di sisi lain hal itu juga menghadirkan tantangan mengenai angka ketergantungan hidup yang akan berkorelasi dengan beban ekonomi yang ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lansia. Apalagi permasalahan lansia tidak hanya sebatas produktivitas tapi juga menyangkut hal lain seperti pendidikan dan kesehatan.

Namun hal itu bukan berarti para lansia tidak memiliki potensi untuk berkarya. Usia lanjut tetap memungkinkan seseorang untuk bekerja memperoleh penghasilan atau menghasilkan barang dan jasa bagi orang lain. Banyak di antara mereka yang masih mau dan mampu untuk berdaya. Data tahun 2012 menunjukkanmasih banyak lansia yang produktif. Dari keseluruhan penduduk lansia, sekitar 45% ternyata masih bekerja, termasuk para lansia di pedesaan.

[caption id="attachment_308896" align="aligncenter" width="614" caption="Masih cukup banyak lansia di Indonesia yang bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga (45, 4%). Kebanyakan dari lansia yang bekerja menggantungkan diri pada sektor pertanian (sumber grafik: Buletin Jendela Kemenkes RI)."]

1401326732353785483
1401326732353785483
[/caption]

Tingginya persentase lansia yang bekerja bisa dipandang bahwa mereka masih benar-benar mampu bekerja tapi juga bisa bermakna bahwa tingkat kesejahteraan lansia masih rendah sehingga di usia senja mereka terpaksa masih harus bekerja menghidupi diri dan keluarganya.

Para lansia yang bekerja menggantungkan diri pada berbagai sektor. Data BPS 2011 menunjukkan sektor pertanian masih menjadi tumpuan terbesar para lansia untuk bekerja (60,92%), diikuti sektor jasa (28.80%) dan industri (10,28%). Oleh karena itu jangan heran melihat banyak lansia di desa yang setiap pagi mengayuh sepeda ke pasar, mengendong bakul berisi dagangan atau mencangkul sawah.

[caption id="attachment_308897" align="aligncenter" width="308" caption="Seorang nenek menuruni jalan berbatu sambil menggendong kayu bakar di kawasan Hutan Turgo Lereng Gunung Merapi."]

1401326899682383829
1401326899682383829
[/caption]

Negara sudah semestinya memperhatikan kesejahteraan para lansia. Bagaimanapun lansia adalah aset bangsa dalam pembangunan. Potensi mereka di tengah menurunnya kemampuan fisik, pikiran dan fisiologis masih dibutuhkan bahkan di beberapa sektor seperti pertanian, para lansia masih besar peranannya. Juga di sektor pendidikan, ada banyak pengajar hebat di perguruan tinggi yang tetap setia membina calon pemimpin meski usianya sudah senja. Sama halnya di berbagai sektor informal, wajah-wajah keriput itu masih terus berkarya bagi banyak orang. Lalu Indonesia, negeri ini pun lahir berkat perjuangan dan sumbangan pemikiran para lansia.

[caption id="attachment_308898" align="aligncenter" width="540" caption="Dua orang lansia sedang berbincang di sebuah acara di desa mereka."]

1401327011583908165
1401327011583908165
[/caption]

Sudah semestinya negara memberikan bantuan atau perlindungan sosial agar para lansia baik yang masih potensial maupun tidak potensial bisa menikmati taraf hidup dan kesejahteraan yang layak. Pemberdayaan lansia terutama bagi mereka yang masih potensial dan produktif perlu ditingkatkan dengan memberikan kemudahan pelayanan kesempatan kerja, kesehatan bahkan pendidikan. Seperti halnya penduduk usia produktif, para lansia pun berhak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di usianya yang lanjut.

[caption id="attachment_308899" align="aligncenter" width="540" caption="Nenek penjual pecel dan ketupat di pasar."]

14013270981068800390
14013270981068800390
[/caption]

Mereka memang sudah tak muda, tapi mereka sanggup dan masih berdaya. Selamat Hari Lansia, terima kasih ibu dan bapak, juga nenek, kakek serta guru dan semua yang telah berjasa dan terus berkarya hingga di usia senjanya.

*Sejak tahun 1996 Indonesia menetapkan tanggal 29 Mei sebagai Hari Lansia Nasional. Tanggal 29 Mei dipilih atas insipirasi kiprah Radjiman Wedyodiningrat yang di usia lanjutnya mempimpin sidang BPUPKI jelang kemerdekaan Republik Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun