Meriah, indah dan megah. Itulah yang tepat untuk menggambarkan Karnaval Jogja Fashion Week 2014. Pagelaran ini merupakan rangkaian dari Jogja Fashion Week 2014.Jogja Fashion Weekadalah event tahunan yang menampilkan karya busana dari sejumlah perancang muda tanah air.Gelaran tahun 2014 ini adalah edisi tahun ke-9 yang juga merupakan agenda pariwisata Yogyakarta. Diisi dengan berbagai acara seperti seminar, bursa fashion dan fashion show dalam ruang, Jogja Fashion Week mencapai puncaknya dengan menyuguhkan karnaval kostum dan busana di jalanan.
[caption id="attachment_312331" align="aligncenter" width="574" caption="Kreasi kostum dan busana penuh warna dan bentuk ditampilkan dalam Karnval Jogja Fashion Week 2014 di kawasan Malioboro pada Minggu sore (22/6/2014)."][/caption]
Karnaval Jogja Fashion Week 2014 diselenggarakan di sepanjang kawasan Malioboro pada Minggu sore (22/6/2014). Mengangkat tema “Beruga Jenggala Nusantara”, karnaval ini menyuguhkan kembali kemegahan dan kejayaan nusantara khususnya dari wilayah Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi hingga Papua.
[caption id="attachment_312332" align="aligncenter" width="509" caption="Suasana Karnaval Jogja Fashion Week 2014."]
[caption id="attachment_312333" align="aligncenter" width="540" caption="Kemeriahan karnaval menarik perhatian pengunjung Malioboro."]
Diikuti sekitar 500 peserta dari sekitar 27 kelompok, acara yang juga sering disebut dengan Jogja Fashion Carnival ini menjadikan Jalan Malioboro dan Ahmad Yani sepanjang 1 km sebagai catwalk. Para peserta tak hanya datang dari sejumlah kotadi Indonesia, namun hadir juga dari Thailand dan Australia. Penampilan merekapun menyedot perhatian ribuan orang untuk menyaksikannya di sepanjang kawasan Malioboro.
[caption id="attachment_312334" align="aligncenter" width="460" caption="Aksi Marching Band UGM membuka kemeriahan karnaval"]
Dimulai pukul 15.00 WIB, karnaval dibuka dengan penampilan Marching Band Universitas Gadjah Mada yang berjalan di barisan terdepan. Memainkan komposisi Yogyakarta milik Kla Porject dan sebuah nomor dari One Direction, penampilan para mahasiswa UGM ini menjadi pembuka yang manis.
Seorang peserta lomba kostum kreasi mengenakan kostum layaknya peri dalam kisah Barbie.
Peserta lomba dengan kostum dan busana ala Ratu dengan hiasan bunga berukuran besar di dada.
Usai suguhan marching band, kemeriahan karnaval dilanjutkan dengan parade perlombaan kostum kreasi yang diikuti oleh sejumlah peserta tunggal. Mereka tampil dengan kostum dan busana kreatif lengkap dengan riasab dan aksesoris yang unik. Ada yang mengenakan kostum ala ratu dengan rambut disanggul, lengkap dengan kain batik dan untaian melati di kepala. Ada juga yang mengenakan kreasi kostum seperti peri dengan sayap dan busana menyerupai figur dalam film Barbie.
Peserta tamu dari Australia tampil mengenakan kostum ala burung dengan sayap bermotif batik Indonesia.
Kemeriahan akhirnya memuncak dengan parade “Beruga Jenggala Nusantara” yang menjadi bagian utama karnaval. Ratusan orang, laki-laki dan wanita, termasuk remaja dan anak-anak berjalandi atas aspal Malioboro dengan mengenakan aneka kostum tematik yang tak biasa.
Sepanjang karnaval berlangsung, Malioboro tak ubahnya lautan manusia penuh warna yang indah. Kuning, merah, hijau, oranye, biru, putih hingga emas membentuk harmoni yang manis dalam kostum-kostum yang dibawakan setiap peserta. Bukan hanya penuh warna, kostum-kostum itu sangat ramai dengan aksesoris yang terbuat dari kulit, karton tebal hingga ayaman bambu. Aksesoris-aksesoris tersebut menambah kesanglamour yang memukau. Sementara selendang, kain batik, sayap-sayap berukuran besar, susunan bentuk bunga hingga mahkota membuat kostum-kostum tersebut semakin menarik. Beberapa kostum menampilkan kreasi dengan tingkat kerumitan yang tinggi.
Bali yang cantik dan bersinar.
Berbagai kostum tematik dengan bentuk yang tak biasa dibawakan oleh peserta karnaval. Peserta tamu dari Thailand membawakan kreasi busana yang sangat menonjolkan identitas budaya mereka. Peserta tamu dari Australia mengenakan kreasi kostum yang memadukan batik khas Indonesia. Sebuah penghargaan yang tinggi terhadap budaya Indonesia.
Kalimantan yang Menawan!
Sementara itu peserta dari berbagai kota di Indonesia Indonesia tampil membawakan kostum yang menggambarkan kemegahan budaya berbagai suku bangsa di Nusantara. Kelompok siswa SMK dari Gunung Kidul membawakan kreasi kostum bertema Minang. Kostum mereka terdiri dari busana dan aksesoris yang didominasi warna kuning dan merah lengkap dengan bentuk aksesori yang identik dengan budaya Minang.
Kreasi kostum Minang dari siswi SMK Gunung Kidul.
Komunitas Kandang Sapi menyuguhkan kostum tematik kerajaan negeri Papua yang diangkat dari kisah legenda ropokai dan ambonai. Kostum mereka didominasi warna coklat dengan sayap-sayap lebar dan membulat di bagian punggung.
Sementara itu peserta dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menampilkan kostum tematik berjudul Nusaraya Empat Raja. Dengan didominasi warna coklat, peserta dari UNY membawakan kostum berukuran besar dengan bentangan lebar yang menampilkan corak ukiran.
Biru Glamour!
Peserta dari kota Salatiga tak kalah menarik. Dengan kostum yang didominasi warna hitam, mereka menyertakan banyak bulu-bulu berwarna emas dan putih. Bentangan sayap di punggung mereka yang menampilan bentuk-bentuk ukiran menunjukkan jika mereka mengangkat kemegahan budaya Papua. Kejayaan Sriwijaya dan uniknya budaya suku Dayak juga ditampilkan dalam berbagai kreasi kostum yang cantik.
Indonesia yang hijau.
Bukan hanya kostum tematik yang mengangkat budaya suku-suku bangsa Indonesia, kreasi yang lebih kontemporer juga disuguhkan. Kostum-kostum yang dibawakan beberapa peserta dari kota Solo mencuri perhatian sendiri. Dengan paduan warna yang menyala, bentuk kostum mereka membuat pemakainya tampak seperti ksatria dan bidadari bersayap. Mereka pun menjadi buruan sejumlah penonton yang nekat merangsek ke tengah jalan untuk berfoto dengan latar kostum yang menarik tersebut.
Putri Merah Jambu!
Hal yang menarik lainnya kostum Nawangwulan yang menurut kabar dibawakan oleh peserta dari komunitas transgender. Hanya saja riasan dan komposisi kostum serta batik yang mereka kenakan membuat penampilan mereka tak banyak berbeda dengan para peserta lainnya.
Anak Indonesia yang manis dan kreatif!
Selama karnaval berlangsung para peserta tak hanya berjalan tapi juga berpose layaknya peragaan busana. Peserta lainnya memainkanmusik dan koreografi tarian yang membuat bentuk dan kemegahan kostum mereka semakin jelas terlihat. Sepanjang itupula para peserta terutama wanita tak henti menebar senyum seolah tak peduli dengan berat dan rumitnya kostum yang memerangkap tubuh mereka.
CANTIK INDONESIA!
Karnaval Jogja Fashion Week 2014 tak hanya menampilkan kreativitas tingkat tinggi dari generasi muda Indonesia dalam hal tata busana dan kostum. Melalui karnaval ini masyarakat juga diajak untuk kembali melihat betapa megah dan kayanya budaya negeri ini. Budaya-budaya itu pernah berjaya dan kini menjadi identitas yang harus dilestarikan. Melihat megahnya Nusantara, hanya orang gila yang tak bangga menjadi orang Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H