Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tak Perlu Path, Tak Punya Line dan Instagram, Tapi Punya Akun Kompasiana

27 Juni 2014   20:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:36 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun kemarin untuk beberapa jam saya sangat menikmati bermain Line. Saling sapa dan kirim balasan dengan gambar-gambar lucu bersama teman-teman. Dari hanya beberapa orang lalu tiba-tiba muncul pesan dari teman lain yang sudah lama tak terdengar kabar. Agak terkejut bagaimana mereka bisa mendadak muncul di kotak dialog.

Saat itu saya baru menggunakan layanan Line atas bujukan seorang teman. Layaknya mencoba mainan baru, Line cepat membuat saya ketagihan. Saya terus membalas pesan dan mengirim balik gambar-gambar lucu.

[caption id="attachment_312979" align="aligncenter" width="630" caption="Akun Kompasiana yang lebih keren dibanding facebook."][/caption]

Namun keriaan itu hanya sementara. Beberapa jam kemudian saya mulai terganggu karena layar HP menjadi sangat sering berkedip. Di saat yang sama saya mulai merasakan kecenderungan yang kurang menyenangkan dengan memainkan Line. Seorang mahasiswi yang sedang melakukan penelitian melalui Line meminta izin untuk meminjam dan menggunakan mikroskop pribadi saya. Tentu saya tidak pernah keberatan, sampai sekarang pun mikroskop itu masih digilir mahasiswa lainnya. Tapi yang membuat saya tak suka adalah pilihan mahasiswi tersebut menggunakan Line untuk memberitahukan hal sepenting itu. Sayapun akhirnya terlambat membaca pesan darinya.  Tak menunggu lama, setelah menangkap kecenderungan “menggampangkan” komunikasi via Line, saya langsung meng-uninstall aplikasi tersebut dari HP. Tak sampai satu hari saya menggunakan Line.

Sebelumnya saya sudah lebih dulu vakum bermain facebook. Alasannya hampir mirip yakni semakin banyak orang yang cenderung mengandalkan dan menjadikan facebook sebagai media komunikasi utama. Bagi saya hal ini kurang pas. Untuk berbagi gambar atau status facebook memang menyenangkan, tapi untuk mengabarkan pemberitahuan atau izin penting saya merasa facebook bukan pilihan yang baik. Berkali-kali saya memberitahu teman-teman untuk tidak mengabari hal penting kepada saya melalui facebook. Untuk mempertegas hal itu kini sudah lewat 2 tahun saya berhenti menggunakan facebook meski akun saya masih ada.

Efek penggunaan Line, facebook dan sejenisnya juga terasa aneh bagi saya karena memunculkan jalur berantai yang menggelikan. Di facebook misalnya, ada yang member tahu: “hey..buka Line dong, ada sesuatu”. Atau mention di twitter: “bro, buka fb sekarang ya”. Komunikasi model apakah ini semua?.

Atas dasar hal-hal itulah akhirnya saya menghapus Line dan menonaktifkan layanan menulis di dinding facebook. Kini saya hanya aktif menggunakan akun twitter dengan batasan yang sudah diketahui kebanyakan teman bahwa saya tidak menghendaki pemberitahuan penting dikirimkan lewat twitter. Sebaliknya saya pun berusaha bertindak setara untuk selalu mengabarkan hal penting melalui sms atau menelepon langsung.

[caption id="attachment_312978" align="aligncenter" width="540" caption="Lebih menyenangkan ditanya tentang Kahitna dan Kompasiana dibanding tentang akun Path dan Instagram."]

140384978333027454
140384978333027454
[/caption]

Beberapa minggu lalu seorang teman bertanya “mas, path mu aktif nggak sih?”. Saya hanya tersenyum. Instagram?. Sama saja saya tak punya. Tapi saya sangat senang saat Konser 28 Tahun KAHITNA Sepanjang Usia pada 24 Juni 2014 kemarin di Surabaya, seorang kolumnis yang dekat dengan KAHITNA menelepon dan mengajak saya ke lobi hotel tempat KAHITNA menginap. Ia kemudian bertanya : “Eh kamu masih sering nulis KAHITNA?. Kalau saya mau lihat  tulisanmu di Kompasiana bagaimana caranya?”.

Pada akhirnya lebih menyenangkan dikenal lewat Kompasiana dan ditanya tentang KAHITNA dibanding ngetop di facebook atau eksis di Line dan Instagram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun