[caption id="attachment_316533" align="aligncenter" width="570" caption="Petani dan warga lokal melintasi ladang di sepanjang Jalan Daendels."]
[caption id="attachment_316535" align="aligncenter" width="367" caption="Pemandangan cantik di Jalan Daendels, sebuah rumah di tengah hamparan ladang hijau."]
Mudik melalui Jalan Daendels juga berarti tur wisata dari atas kendaraan. Dengan sangat manis bis akan melaju di atas jembatan di mana beberapa meter saja mata memandang hamparan pantai akan jelas terlihat. Tak hanya satu pantai saja tapi setidaknya ada 3 pantai yang akan menyapa kita saat melintasi Jalan Daendels.
[caption id="attachment_316534" align="aligncenter" width="570" caption="Pemandanga Istimewa. Jalan Daendels menghadirkan pengalaman mudik yang istimewa dengan jajaran pantainya yang indah."]
[caption id="attachment_316538" align="aligncenter" width="536" caption="Barisan pohon kelapa menjulang tinggi di sepanjang Jalan Daendels."]
Usai menyuguhkan landskap ladang dan pantai yang manis, Jalan Daendels menyuguhkan sensasi mudik melintasi perkampungan warga. Selain membelah lading dan melewati pantai, Jalan Daendels juga membelah area pemukiman warga. Oleh karena itu di beberapa ruas kendaraan akan melaju tepat di depan halaman rumah warga. Jangan juga heran jika saat melaju kita bisa dengan jelas menyaksikan rapat pengurus desa di sebuah kantor desa yang hanya berjarak 2 meter dari jalan raya. Begitu dekatnya Jalan Daendels dengan halaman rumah warga juga membuat selama perjalanan atap dan kaca kendaraan akan bergemuruh karena bersentuhan dengan dedaunan dan ranting pohon di halaman rumah warga. Benar-benar sensasi mudik yang tak biasa.
[caption id="attachment_316539" align="aligncenter" width="554" caption="Melintas di depan halaman rumah warga."]
Selama 2,5 jam melintasi Jalan Daendels, bis yang saya tumpangi akhirnya berbelok kembali memasuki jalur reguler. Wisata mudik pun berganti dengan sensasi macet khas mudik lebaran. Saat itu jalur selatan di Kebumen disesaki bus-bus AKAP dan barisan truk besar yang berjalan merayap menuju kearah timur.
[caption id="attachment_316542" align="aligncenter" width="576" caption="Meninggalkan Jalan Daendels dan kembali memasuki jalur reguler di selatan Jawa Tengah yang disesaki kendaraan pemudik dan truk-truk besar."]
Beruntung kami sudah dibawa berwisata sebelumnya melintasi Jalan Daendels sehingga kemacetan yang terjadi berikutnya tak terlalu menjadi soal karena indahnya pemandangan di sepanjang Jalan Daendels masih membekas di mata. Melintasi Jalan Daendels telah memberikan pengalaman mudik yang tak biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H