Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sensasi Mudik Melintasi Jalan Daendels yang Kaya Pemandangan

23 Juli 2014   23:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:25 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_316533" align="aligncenter" width="570" caption="Petani dan warga lokal melintasi ladang di sepanjang Jalan Daendels."]

14061067781677792399
14061067781677792399
[/caption]

[caption id="attachment_316535" align="aligncenter" width="367" caption="Pemandangan cantik di Jalan Daendels, sebuah rumah di tengah hamparan ladang hijau."]

14061069981498003718
14061069981498003718
[/caption]

Mudik melalui Jalan Daendels juga berarti tur wisata dari atas kendaraan. Dengan sangat manis bis akan melaju di atas jembatan di mana beberapa meter saja mata memandang hamparan pantai akan jelas terlihat. Tak hanya satu pantai saja tapi setidaknya ada 3 pantai yang akan menyapa kita saat melintasi Jalan Daendels.

[caption id="attachment_316534" align="aligncenter" width="570" caption="Pemandanga Istimewa. Jalan Daendels menghadirkan pengalaman mudik yang istimewa dengan jajaran pantainya yang indah."]

14061068761756417826
14061068761756417826
[/caption]

[caption id="attachment_316538" align="aligncenter" width="536" caption="Barisan pohon kelapa menjulang tinggi di sepanjang Jalan Daendels."]

1406107220838810847
1406107220838810847
[/caption]

Usai menyuguhkan landskap ladang dan pantai yang manis, Jalan Daendels menyuguhkan sensasi mudik melintasi perkampungan warga. Selain membelah lading dan melewati pantai, Jalan Daendels juga membelah area pemukiman warga. Oleh karena itu di beberapa ruas kendaraan akan melaju tepat di depan halaman rumah warga. Jangan juga heran jika saat melaju kita bisa dengan jelas menyaksikan rapat pengurus desa di sebuah kantor desa yang hanya berjarak 2 meter dari jalan raya. Begitu dekatnya Jalan Daendels dengan halaman rumah warga juga membuat selama perjalanan atap dan kaca kendaraan akan bergemuruh karena bersentuhan dengan dedaunan dan ranting pohon di halaman rumah warga. Benar-benar sensasi mudik yang tak biasa.

[caption id="attachment_316539" align="aligncenter" width="554" caption="Melintas di depan halaman rumah warga."]

140610732449827820
140610732449827820
[/caption]

14061075411506713385
14061075411506713385

Selama 2,5 jam melintasi Jalan Daendels, bis yang saya tumpangi akhirnya berbelok kembali memasuki jalur reguler. Wisata mudik pun berganti dengan sensasi macet khas mudik lebaran. Saat itu jalur selatan di Kebumen  disesaki bus-bus AKAP dan barisan truk besar yang berjalan merayap menuju kearah timur.

[caption id="attachment_316542" align="aligncenter" width="576" caption="Meninggalkan Jalan Daendels dan kembali memasuki jalur reguler di selatan Jawa Tengah yang disesaki kendaraan pemudik dan truk-truk besar."]

140610774333634724
140610774333634724
[/caption]

Beruntung kami sudah dibawa berwisata sebelumnya melintasi Jalan Daendels sehingga kemacetan yang terjadi berikutnya tak terlalu menjadi soal karena indahnya pemandangan di sepanjang Jalan Daendels masih membekas di mata. Melintasi Jalan Daendels telah memberikan pengalaman mudik yang tak biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun